Buleleng (Penabali.com) – Pendapatan Asli Daerah (PAD) tertinggi di Kabupaten Buleleng datang dari sektor pariwisata. Namun dalam dua tahun terakhir, pariwisata di Bali pada umumnya dan Buleleng pada khususnya sangat terdampak akibat pandemi Covid-19.
Oleh karena itu, sebagai bentuk dukungan dari pemerintah daerah, Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Buleleng melalui Bidang Pemasaran meluncurkan program digital marketing untuk mempromosikan pariwisata Buleleng melalui konten kreatif.
Ditemui di ruang kerjanya, Senin (14/3/2022), Kepala Bidang Pemasaran Dispar Buleleng, Agus Widya Suputra, mengatakan Dispar telah merancang 2 program baru dalam mempromosikan pariwisata khususnya di bidang restaurant dan perhotelan.
Program yang pertama adalah Konten Buleleng Signature. Konten ini dikemas secara visual berupa foto kuliner khas buleleng. Sedangkan program kedua yaitu Konten Booking, dimana konten ini dikemas dengan me-review segala fasilitas hotel mulai dari tempat, harga dan lainnya.
“Semua itu akan kami share di media sosial kami sebagai ajang mempromosikan pariwisata khususnya di bidang kuliner dan perhotelan. Sebagaimana kita ketahui, industri pariwisata khususnya industri perhotelan dan restaurant sebagai salah satu penyumbang pajak PAD yang signifikan. Itu salah satu timbal balik dari dinas sebagai ajang promosi apa yang mereka punya,” ucapnya.
Agus menambahkan, rencanaya program konten Buleleng Signature dan Booking akan diluncurkan pada awal bulan April 2022.
Selain konten Buleleng Signatur dan Booking yang akan segera diluncurkan, Dispar Buleleng sebelumnya sudah meluncurkan 3 konten serupa di awal tahun ini dengan tujuan yang hampir sama yaitu mempromosikan pariwisata Buleleng. Ketiga konten itu adalah, Weekend on Wonderland Buleleng, Jegeg Bikers on location dan yang terakhir konten Bungkus (Belanja langsung diskusi).
“Masyarakat bisa kunjungi informasi wisata dan kuliner di Kabupaten Buleleng melalui konten media sosial Dinas Pariwisata, diantaranya melalui Facebook, Instagram dan Youtube dengan judul yang sama yaitu Yuk ke Buleleng,” jelasnya.
Terkait kendala yang dihadapi, pihaknya mengatakan sampai saat ini hanya terkendala di sumber daya manusia saja. Kebanyakan SDM disini tidak sesuai pada basic-nya sehingga perlu dilatih dan didorong agar terbiasa untuk melakukan tugas-tugas ini.
“Dari segi alat sudah cukup lengkap ya. Mungkin kita hanya butuh tambahan beberapa staf yang kompeten di bidangnya guna menunjang kegiatan kami agar kedepan lebih maksimal lagi,” imbuhnya.
Pihaknya berharap, program- program ini bisa tersampaikan ke masyarakat luas. Tidak hanya di Dispar, tapi juga mencangkup seluruh OPD Pemerintah Kabupaten Buleleng, karena prinsipnya, semua OPD adalah Dinas Pariwisata. (rls)