Categories Buleleng Upakara

Krematorium Yayasan Santha Yasa Untuk Semua Umat, Rama Yasa: “Sesuai dengan keyakinannya”

Buleleng (Penabali.com) – Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, mengharapkan Krematorium Yayasan Santha Yasa dapat dimanfaatkan oleh seluruh umat, utamanya umat Hindu di Kabupaten Buleleng.

Bupati juga mengharapkan keberadaan fasilitas ini dapat memudahkan umat Hindu dalam melaksanakan upacara yadnya.

“Tentunya saya harapkan dapat memudahkan umat, tanpa mengurangi makna upacara yadnya yang dilaksanakaan,” kata Bupati dalam sambutannya saat meresmikan Krematorium Yayasan Santha Yana Buleleng, Desa Adat Tista, Desa Baktiseraga, Sabtu (24/11/2021) yang ditandai penandatanganan prasasti.

Bupati memaparkan bahwa terbangunnya krematorium yang merupakan kerjasama antara Yayasan Santha Yana Pasek Buleleng dengan Desa Adat Tista, Desa Baktiseraga Buleleng, merupakan bagian dari amanat Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2019 tentang Desa Adat. Yaitu mendorong prakarsa, gerakan dan partisipasi krama desa adat dalam pengembangan potensi dan padruwen desa adat untuk kesejahteraan bersama. Serta meningkatkan ketahanan sosial budaya krama desa adat guna mewujudkan krama desa adat yang mampu memelihara kesatuan sosial sebagai bagian ketahanan nasional.

“Saya selaku pimpinan daerah sangat mengapresiasi dengan adanya prakarsa masyarakat dalam rangka memberikan pelayanan kepada umat khususnya umat Hindu dalam rangka prosesi upacara pitra yadnya (pengabenan) melalui adanya krematorium ini,” ujar Suradnyana.

Bupati juga menyampaikan keberadaan atau lokasi Krematorium Yayasan Santha Yasa sudah sesuai dengan konsep Tri Mandala. Keberadaan krematorium ini, dirasa sangat membantu.

Menurut Suradnyana, biasanya pada saat hari-hari baik (dewasa) upacara pitra yadnya di krematorium kerap kewalahan.

“Membuat fasilitas seperti ini tidak mudah. Ini bukan bisnis. Tapi pengabdian umat,” ucapnya

Ditemui usai acara peresmian, Ketua Yayasan Santha Yasa, Rama Yasa, menyampaikan bahwa tujuan dari pembuatan krematorium ini adalah untuk memudahkan maupun menyederhanakan prosesi keagamaan tanpa mengurangi inti upakara pengabenan.

“Kita tidak pernah keluar daripada itu, tapi kita mengambil intisarinya,” ucapnya.

Kedepannya, Rama Yasa menyampaikan pengelolaan Krematorium Yayasan Santha Yasa akan berlandaskan profit sosial. Krematorium boleh digunakan oleh seluruh umat, tidak hanya terbatas pada umat Hindu saja.

“Bukan untuk mencari keuntungan, tapi membantu umat. Untuk semua umat, semua masyarakat kita terima. Sesuai dengan keyakinannya,” pungkasnya. (rls)