Categories Denpasar Pendidikan

Kualitas Pendidikan Jadi Fokus Serius Paket Amerta Bawa Denpasar Sebagai Kota Nol Persen Angka Putus Sekolah

Melihat persaingan di dunia kerja semakin ketat, tentu kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi taruhan. Jangan sampai SDM yang dimiliki tidak memiliki daya saing kuat, apalagi ditegah derasnya kompetisi di era global saat ini.

Melihat riskannya hal tersebut, maka dari pendidikan harus berdaya saing kuat. Sehingga kualitas pendidikan bisa dikatakan harus lebih bermutu dari saat ini.

Hal itulah yang menjadi salah satu konsen dan fokus dari Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Ngurah Ambara Putra dan Bagus Kertanegara (Paket Amerta).

“Pendidikan akan sangat kami perhatikan sekali, bagaimana kualitas pendidikan harus mampu memliki daya saing. Sehingga pendidikan tersebut bisa disebut lebih bermutu lagi,” terang Ngurah Ambara Putra, Minggu (20/09/2020) saat acara peringatan Puputan Badung ke-114 di Puri Gerenceng Denpasar.

Foto: Calon Walikota Denpasar, Ngurah Ambara Putra (duduk) didampingi penglingsir Puri Gerenceng, Anak Agung Ngurah Agung.

Ngurah Ambara mengungkapkan, pendidikan tidak boleh mendikotomi antara negeri dan swasta karena menurutnya, jika dilihat khususnya di Denpasar misalnya untuk SMP negeri hanya mampu menampung sebanyak 3 ribu orang peserta didik saja. Sedangkan tamatan dari SD tercatat mencapai 7 ribuan orang peserta didik. Dengan demikian berarti ada 4 ribuan orang siswa tidak mendapat perlakuan yang sama.

“Terkait dengan hal tersebut harapannya yang 4 ribu orang siswa tersebut harus dapat pendidikan yang sama juga dong,” kata pria yang juga seorang pengusaha ini.

Ditambahkan, Paket Amerta dangat konsen dan fokus membangun pendidikan di Kota Denpasar. Salah satu upayanya nanti jika dipercaya memimpin Kota Denpasar, maka akan mengoptimalkan anggaran dsna pendidikan sejumlah 20 persen sesuai Undang-Undang Pendidikan untuk mewujudkan Denpasar sebagai kota yang nol persen angka putus sekolah.

“Maka dari itulah jangan sampai kualitas pendidikan di Kota Denpasar menjadi rendah saat ini maupun kedepannya,” tutup penggiat seni budaya ini. (red)