Denpasar (Penabali.com) – Siapa bilang biaya kuiah itu mahal? Ayo datanglah di Politek Nasional (Polnas) Denpasar dan buktikan sendiri. Ya, Kampus Polnas beralamat di Jl. Pandu No.9 Tanjung Bungkak, Denpasar Timur ini memang menawarkan berbagai kemudahan menggiurkan bagi lulusan SMA/SMK/MA dan D1/D2 untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang Diploma 3. Salah dua kemudahan tersebut adalah biaya kuliah yang sangat ringan dan bisa juga kuliah gratis.
“Hanya dengan membayar biaya Rp.500 ribu, anda sudah menjadi mahasiswa Polnas Denpasar,” kata Direktur Polnas Denpasar, I Made Adi Purwantara, S.Kom, M.Kom., di Denpasar, Senin (06/07/2021).
Adi Purwantara menjelaskan, dalam situasi pandemi Covid-19 ini pihaknya merancang skema biaya kuliah yang dapat dijangkau semua pihak sehingga tidak ada alasan bagi para orang tua untuk tidak menyekolahkan putra putrinya di Polnas Denpasar.
“Setelah membayar biaya pertama hanya Rp.500 ribu tadi, bulan berikutnya membayar biaya pendidikan pokok (BPP) Rp.185 ribu selama 24 bulan dan membayar biaya pendidikan per semester Rp.596 ribu per bulan,” jelas Adi Purwantara.
Jika kemudahan itu juga dirasa masih berat bagi para orang tua, maka Polnas menawarkan solusi lain yakni memberikan kredit tanpa bunga bagi para mahasiswa. Selanjutnya, bagi mahasiswa yang berasal dari latar belakang keluarga kurang mampu, Polnas Denpasar siap nembantu dengan memberikan beasiswa KIP Kuliah. Dengan beasiswa KIP Kuliah ini, mahasiswa tersebut kuliah gratis sampai tamat dan selama kuliah mendapat uang saku Rp.700 ribu per bulan yang diberikan per semester sebesar Rp.4,2 juta langsung ke nomor rekening mahasiswa yang bersangkutan.
“Dengan berbagai kemudahan yang kami berikan, saya berharap para orang tua tidak perlu ragu lagi menyekolahkan anak-anaknya ke Polnas Denpasar,” kata Adi Purwantara.
Selain menyelenggarakan perkuliahan kelas reguler, Polnas Denpasar juga membuka kelas karyawan pada malam hari.
“Bagi calon mahasiswa baru yang ingin kuliah sambil kerja, saya anjurkan ambil kelas karyawan. Begitu juga bagi mereka yang sekarang sedang bekerja dan ingin meningkatkan pendidikan ke jenjang Diploma 3 guna peningkatan wawasan atau penghasilan, kami dengan senang hati menerima mereka,” ucapnya.
Dijelaskan, Polnas Denpasar yang kini memasuki usia 24 tahun, memiliki tiga Program Studi (Prodi), yaitu Prodi Teknik Elektronika, Prodi Komputerisasi Akuntansi, dan Prodi Usaha Perjalanan Wisata.
“Prodi Teknik Elektronika menghasilkan ahli madya di bidang sistem elektrikal dan otomatisasi hotel dan gedung berbasis IOT. Prodi Komputerisasi Akuntansi menghasilkan ahli madya akuntansi berbasis komputer yang banyak dibutuhkan semua dunia usaha, Prodi Usaha Perjalanan Wisata menghasilkan ahli madya yang kelak terjun sebagai wirausaha muda berbasis digital atau bekerja di dunia pariwisata,” jelasnya.
Polnas Denpasar adalah salah satu unit usaha STIKOM Bali Group, dibawah naungan Yayasan Perguruan Teknik Nasional Bali (Yayasan PTN Bali) yang dikelola oleh para tokoh beken di balik sukes ITB STIKOM Bali. Seperti, Dr. Dadang Hermawan sebagai Ketua Yayasan PTN Bali, Prof. Dr. I Made Bandem, MA., sebagai Pembina Yayasan dan Drs. Ida Bagus Dharmadiaksa, M.Si., Ak., selaku Pengawas Yayasan.
Polnas Denpasar memiliki gedung kuliah sendiri berlantai tiga. Semua ruang kuliah dilengkapi LCD dan AC, ruang laboratorium, perpustakaan, dan ruang baca, yang semuanya terkoneksi dengan jaringan wifi secara gratis.
Adi Purwantara menambahkan, untuk menunjang proses belajar mengajar yang lebih baik, saat ini Politeknik Nasional Denpasar sedang menambah fasilitas sarana berupa gedung baru lantai 3 yang akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan teknologi terbarukan, seperti tidak lagi menggunakan layar LCD dan papan tulis tapi sudah menggunakan smart TV dengan layar besar sehingga sangat mendukung jika diselenggarakan perkuliahan secara hybrid learning.
Untuk tambahan informasi, sejak 2 tahun lalu memimpin Polnas Denpasar Adi Purwantara mengembangkan sistem pembelajaran ke arah industry base. Hal itu sejalan dengan kebijakan kampus merdeka saat ini. Beberapa mata kuliah dilaksanakan dengan terjun langsung dunia industri dan masyarakat.
Selain meningkatkan hardskil, peningkatan softskill mahasiswa juga merupakan prioritas utama melalui kegiatan kemahasiswaan seperti UKM, keterlibatan mahasiswa dan dosen dalam pengabdian masyarakat, maupun kegiatan akademis dan non-akademis serta mengembangkan kewirausahaan mahasiswa.
“Lebih membanggakan lagi, dosen dan mahasiswa telah berkolaborasi untuk menghasilkan produk berbasis teknologi. Diantaranya charger bertenaga solar cell, tempat sampah pintar, lampu-lampu bertenaga surya, sterilize chamber, dan saat ini dosen dan mahasiswa kami tengah mengembangkan 100 handsanitizer otomatis. Produk-produk tersebut beberapa sudah dipasang di beberapa sudut kampus dan dimanfaatkan oleh civitas akademika Politeknik Nasional Denpasar serta disumbangkan ke pihak lain,” pungkasnya. (rls)