Penabali.com – Kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno di arena Travex, Jumat (11/06/2021), sekaligus menutup event reguler tahunan Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) yang ke-7 di Bali International Convention Center (BICC) Nusa Dua, Kabupaten Badung.
Exhibition hall yang dihadiri 145 sellers dari 14 provinsi di Indonesia dan operator hotel dan biro perjalanan berbincang hangat dengan Menparekraf Sandiaga Uno, sekaligus membahas perihal dukungan pemerintah dalam persiapan dibukanya border internasional.
Selain menampilkan produk berkelanjutan dan kebugaran serta fasilitas pendukung wisata, para seller di BBTF 2021 juga mengkaitkan 5 destinasi super prioritas Indonesia dengan kearifan lokal sebagai destinasi ramah lingkungan, kaya budaya dan tradisi.
“Bali sebagi top destinasi dunia siap membuka border internasional dengan menerapkan protokol kesehatan dan kerjasama dengan masyarakat serta stakeholder wisata untuk menjaga destinasi penting ini,” kata Sandiaga Uno.
Di BBTF kali ini, Menteri Parekraf bekesempatan berkunjung ke area Labuan Bajo Flores dan meluncurkan peta 30 Desa Wisata Tematik khas Nusa Tenggara Timur dari wilayah Flores, Alor, Lembata dan Cagar Biosfer Komodo yang memukau.
“Potensi destinasi pariwisata berkelanjutan NTT yang digelar di BBTF 2021 mendapat perhatian khusus bukan hanya buyer Internasional namun juga pasar domestik yang penting dikelola secara serius,” ujar Shana Fatina selaku Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores.
Dalam diskusi BBTF 2021 juga dicetuskan program Work From Bali atau disebut WFB yang tengah memasuki tahap finalisasi dan akan segera direalisasikan. Menteri dan jajarannya memiliki optimisme tinggi akan dampak positif signifikan dari program Work From Bali terutama terhadap perekonomian Bali khususnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Bali.
Melihat secara nyata dan mendengarkan komentar dari para sellers sekaligus bercakap dengan buyer secara virtual, BBTF ke-7 2021 yang dilaksanakan secara hybrid offline dan online adalah bagian sukses promosi MICE perjalanan pariwisata Indonesia dimasa pandemi.
“Hal ini semakin memotivasi kami untuk sepenuhnya mendukung BBTF, dengan track record yang luar biasa dan telah membuktikan kinerjanya sebagai pameran travel yang terkemuka di Indonesia,” tambahnya.
Sejalan dengan harapan akan masa depan pariwisata Indonesia, BBTF ke-8 di tahun depan segera disiapkan, rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 14-18 Juni 2022 dengan tema “Balancing in Harmony”.
“Kami siap untuk segera melanjutkan kerjasama dengan pemerintah, stakeholder dan biro perjalanan dalam dan luar negeri untuk BBTF 2022. Tema yang kami pilih mencerminkan philosophy kehidupan di Bali yaitu Tri Hita Karana, topik yang dirasa pas untuk hadapi pandemi dan dicari oleh pasar nasional dan internasional,” jelas Ketut Ardana selaku ketua panitia.
BBTF 2022 juga diharapkan Ardana dapat dilaksanakan secara offline dengan mengundang buyer internasional yang memiliki ikatan kuat dengan Bali.
“Kita kembalikan nilai transaksi yang tercapai tahun 2019 yaitu Rp.7,3 triliun sebagai target pencapaian di 2022. Meskipun di tahun ini kami hanya bisa canangkan sepertiganya atau sekitar Rp.3,7 triliun kami yakin Bali siap belajar dan kembangkan produk unggulan untuk tahun depan,” tambahnya.
BBTF 2021 menerima dukungan dari Wonderful Indonesia, Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, ITDC Nusa Dua, Marriott International, The Westin Nusa Dua Bali, Bali International Convention Centre (BICC), sebagai sponsor-sponsor utama yang telah mendukung penuh acara ini sehingga bisa terselenggara dengan baik dan sesuai harapan. (rls)