(Puspen TNI). Ditengah kemajemukan bangsa Indonesia dengan beragam agama, suku, ras dan golongan, tidak bisa dilepaskan dari berbagai persoalan horizontal. Syukurnya, kesadaran rakyat Indonesia sebagai bangsa yang memegang teguh 4 konsensus kebangsaan yaitu Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), mampu meredam tiap konflik yang terjadi.
“Persatuan dan kesatuan seluruh komponen bangsa sangatlah penting, karena hanya dengan persatuan dan kesatuan yang kokoh, kita sebagai bangsa yang besar akan dapat memaksimalkan upaya kita dari berbagai komponen bangsa bersatu, bahu membahu menjadikan Indonesia semakin hebat”, kata Kanzus Sholawat
Habib Muhammad Luthfi bin Yahya, saat menerima kedatangan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., didampingi Kapusbintal TNI Laksma TNI Budi Siswanto dan Waaster Panglima TNI Brigjen TNI (Mar) Purnomo, di Jl. Dr. Wahidin No. 70, Noyontaan, Pekalongan Timur, Jawa Tengah, Jumat (1/3).
Kehadiran Panglima TNI bersama rombongan dalam rangka kunjungan kerja. Sudah menjadi kebiasaan, setiap kunjungan kerja Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto senantiasa meluangkan waktu untuk selalu bersilaturahmi dengan para ulama, tokoh agama, para santri dan santriwati serta tokoh masyarakat di Pondok Pesantren.
Bagi Panglima, silaturahmi adalah kunci terbukanya rahmat dan pertolongan dari Allah SWT. Dengan terhubungnya silaturahmi, maka ukhuwah Islamiyah akan terjalin dengan baik.
“Silaturahmi yang erat sangat penting dalam membangun kedekatan dan kemanunggalan antara TNI dan seluruh komponen bangsa”, ujar Panglima, disela silahturahminya. Selain bersilahturahmi, Panglima TNI juga menghadiri pengajian bersama dengan Jamaah Pengajian Kliwonan Kanzus Sholawat Pekalongan.
Di penghujung acara pengajian Kliwonan Kanzus Sholawat, Habib Muhammad Luthfi bin Yahya menyerahkan cinderamata berupa foto Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang terbuat dari kayu jati. (red)