Categories Berita Jembrana

Lahan Bandara Bali Utara akan “Mencaplok” TNBB, Gus Adhi: “Saya sangat tidak setuju hutan kita berkurang sejengkal pun”

Penabali.com – Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin, mempertanyakan mengapa rencana pembangunan Bandara Bali Utara dipindah ke Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerogak, Kabupaten Buleleng, dari rencana kajian awal di Desa Kubutambahan, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng.

“Kok lokasinya berubah? Kok tiba-tiba pindah? Ini ada apa? Seolah-olah kajian awal tidak tepat. Mohon maaf saya harus berkata apa adanya. Saya kecewa dengan perubahan ini,” ketusnya.

Hal itu diungkapkan Sudin saat memimpin kunjungan kerja Komisi IV DPR RI ke Taman Nasional Bali Barat (TNBB) untuk meninjau rencana calon lokasi pembangunan Bandara Bali Utara di Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Selasa (16/2/2021) kemarin.

Sudin mengatakan sangat mendukung adanya pembangunan di suatu daerah. Karena tidak hanya akan memberikan manfaat ekonomi bagi warga sekitarnya, tetapi juga mengangkat pendapatan daerah.

Foto: Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin, saat kunjungan kerja di TNBB pada hari Selasa (16/02/2021) kemarin.

“Tapi pembangunan itu jangan merusak alam dan saya yakin orang Bali sangat menghormati alam. Kalau kita tidak menjaga alam maka alam tidak akan menjaga kita,” pesan Sudin mengingatkan.

Rencana awal, lahan Bandara Bali Utara di Desa Sumberklampok seluas 600-an hektar, dimana 64 hektar tersebut memakai lahan TNBB yang akan digunakan untuk runway pesawat. Menurut Sudin, jika rencana 64 hektar lahan di dalam TNBB untuk runway pesawat dipastikan akan menggangu habitat dan satwa yang ada. Runway-nya akan menimbulkan kebisingan.

Seperti diketahui bersama, Taman Nasional Bali Barat adalah rumah bagi ratusan spesies hewan dengan satwa langka dan dilindungi yakni Jalak Bali. Ditambah ratusan satwa lainnya.

Senada dengan Sudin, anggota Komisi IV DPR RI lainnya Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra menyatakan kekuatan Bali adalah alam dan juga budaya. Karena itu harus dipikirkan dan dikaji lebih detail lagi apa dampak ekonomi, sosial dan lingkungan jika Bandara Bali Utara jadi dibangun di Desa Sumberklampok. Apalagi rencananya akan menggunakan 64 hektar lahan TNBB.

Foto: Anggota Komisi IV DPR RI, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra saat kunjungan kerja Komisi IV DPR RI di TNBB, Selasa (16/02/2021).

“Di TNBB itu ada ratusan satwa apalagi ada burung yang dilindungi, burung curik Bali (Jalak Bali, red). Saya sangat tidak setuju hutan kita berkurang sejengkal pun. Daripada buat bandara khan lebih baik buat jalan lingkar Bali,” sebut anggota Fraksi Partai Golkar dari Dapil Bali yang biasa disapa Gus Adhi ini.

Dengan beragam pertimbangan itu, Komisi IV DPR RI lantas meminta pihak terkait agar segera dibuatkan kajian sedetail mungkin dan dilaporkan ke Komisi V DPR RI, baru kemudian akan ditinjau lagi apakah memungkinkan kawasan hutan di TNBB dijadikan bagian lokasi bandara.

“Solusinya saya mau lihat dulu kajiannya. Kalau saya pribadi tidak setuju kalau taman nasional ini akan dijadikan bandara. Setelah ada kajian, akan dibahas dan ditinjau baru memutuskan sesuatu,” ungkap Sudin. (red)