Akademisi dari Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. DN Wirawan, MPH., menjelaskan ada tiga hal utama yang dijadikan patokan WHO dalam percepatan penanganan pandemi covid-19. Yakni ratio tracing sekitar 10-30 orang per satu kasus yang positif dan jumlah penduduk yang ditest PCR 1 per 1000 penduduk per minggu. Sedangkan persentase positif (positive rate) yang dianggap baik oleh WHO antara 3-12%.
“Untuk Denpasar, dengan jumlah penduduk sekitar 920.000, maka yang minimal harus ditest PCR sebanyak 920 orang dalam satu minggu, jika perhitungannya 6 hari kerja, maka 150 orang dalam satu hari harus ditest, bila yang ditest jumlahnya banyak dan yang positip dipisahkan (karantina), maka penularan akan berkurang,” papar Prof. Wirawan yang juga pakar pandemi.
Ia juga menyarankan beberapa hal guna mendukung percepatan penanganan covid-19 di Kota Denpasar. Yakni tracing yang agresif dengan melibatkan sejumlah relawan yang sudah dilaksanakan agar terus dilanjutkan. Kedua, melaksanakan test PCR yang masif dengan target sekitar 150 orang dalam sehari. Serta meningkatkan upaya pencegahan oleh masyarakat secara mandiri.

Sementara, jika dilihat dari perkembangan kasus positif di Kota Denpasar hingga saat ini berjumlah 698 orang, jika dibandingkan dengan jumlah tes sebanyak 3.559, maka angka prosentasi positif berada di kisaran 16,8 persen.
“Bila bisa kita tingkatkan menjadi 900 orang yang test dalam 1 minggu ini, dan yang positif segera dikarantina, kemungkinan bisa turun menjadi sekitar 14%. Dengan syarat semua kegiatan pencegahan tetap dilakukan dengan ketat, seperti kurangi kerumunan, pakai masker, cuci tangan,” ucapnya. (red)