Buleleng (Penabali.com) – Menyambut HUT ke-418 Kota Singaraja, Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Sosial Buleleng bersinergi dengan Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Buleleng, menggelar Safari Kesehatan sekaligus membagikan bingkisan paket sembako kepada warga lanjut usia (Lansia) dan disabilitas.
Pada kegiatan kali ini, Pemkab Buleleng menyasar Kelurahan Penarukan dan Kelurahan Banyuning untuk membagikan 100 paket sembako yang diserahkan secara simbolis oleh Ketua K3S Buleleng, Ny. I Gusti Ayu Aries Suradnyana didampingi Dewa Gede Sugiarto dan Kepala Dinas Sosial Buleleng I Putu Kariaman Putra, Senin (28/3/2022)
Ditemui usai acara, Aries Suradnyana mengatakan penyerahan bantuan paket sembako dan Safari Kesehatan ini merupakan suatu kegiatan rutin yang diselenggarakan berkaitan dengan HUT Kota Singaraja. Sasaran kegiatan ini yakni lansia dan disabilitas.
”Selain pembagian sembako, juga ada pelayanan kesehatan untuk lansia. Dengan bantuan ini semoga bisa menolong masyarakat di era pandemi,” ucapnya
Aries Sujati menjelaskan, alasan memilih Lansia dan disabilitas sebagai sasaran kegiatan ini dikarenakan kelompok warga tersebut tidak bisa bekerja dengan maksimal.
Selain pemberian bantuan paket sembako, para Lansia ini juga diberikan cek kesehatan mulai dari cek tensi. Hal ini merupakan upaya untuk membantu memenuhi kebutuhan lansia.
”Kalau kita lihat kebutuhan, tentu kebutuhan dasar sandang pangan papan juga layanan kesehatan. Kalau pangan ya yang sekarang ini, kalau papan mungkin sanitasi mereka,” papar Aries suradnyana
Sementara itu Kepala Dinas Sosial Buleleng Putu Kariaman Putra mengungkapkan pembagian sembako dan safari kesehatan ini selain untuk meringankan beban lansia dan disabilitas, juga agar penerima bantuan dapat merasakan pembangunan di Kabupaten Buleleng.
Kariaman juga memaparkan, selain paket sembako juga diberikan bantuan alat bantu kesehatan seperti kursi roda dan tongkat ketiak.
“Intinya mereka bisa diringankan bebannya, ikut memeriahkan HUT Kota Singaraja dan bersama-sama merasakan manfaat pembangunan di Kabupaten Buleleng,” paparnya.
Kariaman menambahkan penerima bantuan tahun ini merupakan masyarakat yang sudah masuk di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Non-program. Namun dilihat dari musyawarah desa (Musdes) ataupun musyawarah kelurahan.
”Jadi untuk yang mempunyai Jaminan Kesehatan kami fasilitasi dengan jaminan kesehatan berupa KIS yang jelas pak mekel atau pak lurah jika ada warganya yang disabilitas hasil musdes belum memiliki jaminan kesehatan kita dorong untuk mengajukan ke dinas sosial kepesertaan KIS APBD,” imbuhnya. (rls)