Categories Gianyar Kesehatan

Lawan Stunting Gus Adhi Galakkan Program “Gemarikan, Serahkan 1.300 Paket Ikan Segar

Setelah menyerahkan 1.000 paket ikan kepada 6 segmen masyarakat di Kabupaten Badung dan Kabupaten Tabanan, Ketua Depidar XXI SOKSI Provinsi Bali yang juga anggota Komisi IV DPR RI, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra kembali menyalurkan bantuan 1.300 paket ikan segar siap konsumsi kepada para petani di Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Bangli, Kamis (30/07/2020), bertempat di Balai Subak Pulagan Desa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar.

Agung Adhi Mahendra Putra yang biasa dipanggil Gus Adhi mengatakan, tingkat konsumsi ikan masyarakat Bali masih cukup rendah dari angka nasional yaitu 54,49 kg/kap/tahun. Konsumsi ikan masyarakat Bali saat ini 31,77 kg/kap/tahun. Karena itu, kegiatan yang bertajuk, “Safari Gemarikan (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan) Makan Ikan, Sehat, Kuat, Cerdas” ini diharapkan dapat meningkatkan konsumsi ikan masyarakat utamanya generasi muda.

“Makan ikan sejak dini itu sangat bermanfaat karena banyak kandungan gizi yang terdapat pada ikan yang sangat penting untuk menjaga stamina dan imun tubuh, disamping untuk pertumbuhan dan kecerdasan otak,” ujar anggota Fraksi Partai Golkar asal Kerobokan, Badung ini.

Gus Adhi mengatakan, kegiatan ini juga merupakan bagian dari karya nyata SOKSI di masyarakat yang berbasiskan karya dan kekaryaan. Pendiri SOKSI, Prof. DR. Suhardiman, meminta agar kader SOKSI di seluruh Indonesia yang merupakan perkumpulan insan-insan yang penuh dengan karya nyata untuk selalu hadir ditengah-tengah masyarakat, bergerak bersama masyarakat melakukan karya nyata yang bermanfaat positif bagi masyarakat.

Foto: Ketua Depidar XXI SOKSI Provinsi Bali, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra.

“Apalagi di masa pandemi covid ini, kami kader SOKSI selalu hadir dan berada ditengah-tengah masyarakat membantu masyarakat, memberikan sumbangsih pemikiran dan tenaga, sepi ing pamrih rame ing gawe, jauhkan intrik tapi tingkatkan karya nyata di masyarakat,” jelas Gus Adhi.

Ia menuturkan, SOKSI mengambil langkah mengkampanyekan lagi Gemarikan, karena merupakan langkah utama untuk menyongsong masa depan lebih baik utamanya bagi generasi muda. Karena mengkonsumsi ikan sejak usia dini akan mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, kuat, dan cerdas.

“Dengan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) ini juga merupakan upaya SOKSI melawan stunting di Indonesia,” ungkapnya.

Mengkonsumsi ikan sangat baik bagi kesehatan. Ada banyak manfaatnya. Antara lain komposisi asam amino pada ikan lengkap sehingga lebih mudah dicerna serta diserap tubuh, makan ikan mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke, mencegah penurunan penglihatan dan kebutaan pada usia lanjut, asam lemak omega 3 yang mengandung EPA dan DHA dapat mencegah radang sendi pada manula, ikan sebagai umber vitamin D dan kalsium bagi pertumbuhan tulang, ikan juga sebagai sumber vitamin B12 untuk kesehatan tulang dan menghindari pengeroposan tulang.

“Kita harap para orang tua agar menyiapkan olahan ikan dan menjadikan ikan sebagai hidangan prioritas dan mendorong putra-putri mereka makan ikan minimal dua kali seminggu. Selain bermanfaat bagi kesehatan, makan ikan juga dapat meningkatkan imun untuk daya tahan tubuh melawan virus corona,” ucap Gus Adhi.

Satu paket ikan berisi empat jenis ikan yakni ikan kembung, mahi-mahi, stik tuna dan meka, dengan ukuran masing-masing 500 gram sehingga totalnya 2 kilogram per paket ikan.

Penyerahan paket ikan disaksikan Direktur Usaha dan Investasi Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Catur Sarwanto.

Turut juga hadir Bupati Gianyar yang diwakili Asisten II Pemerintah Kabupaten Gianyar, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gianyar, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bangli, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Forum Konsumsi Ikan, Ketua Forum Pelukan (Pelaku Usaha Perikanan) Bali Ketut Adil Darmayasa, dan perwakilan masyarakat penerima. (red)