Penabali.com – Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, Giri Tribroto mengatakan berdasarkan hasil Survey Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) tahun 2019, tingkat literasi keuangan nasional sebesar 38,03% dan tingkat inklusi keuangan nasional sebesar 76,19%. Sedangkan untuk di Provinsi Bali, tingkat literasi sebesar 38,06% dengan tingkat inklusi 92,91%.
“Dari data tersebut masih terdapat kesenjangan antara tingkat Literasi dengan tingkat Inklusi mencerminkan rendahnya tingkat pemahaman masyarakat Indonesia tentang keuangan,” kata Giri dalam acara OJK NGORTE (Ngobrol Ringan dan Santai untuk Edukasi) bersama IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia) Provinsi Bali dan anggota IWAPI dari seluruh Indonesia secara virtual, Rabu (10/02/2021) kemarin.
Acara yang mengangkat tema “Perempuan Modern Cerdas Finansial”, tersebut dilaksanakan dalam rangka HUT ke46 IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia).
Turut hadir secara online pendiri IWAPI DR. Dewi Motik Pramono, M.Si., serta Ketua IWAPI Provinsi Bali DR. A.A.A. Ngurah Tini Rusmini Gorda, S.H., M.M., M.H., bersama beberapa anggota IWAPI Bali secara offline di Gedung OJK Bali Jln. W.R Supratman 1 Denpasar.
Acara digelar dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dengan ketat. Seluruh peserta yang hadir langsung (Offline) telah mengikuti serangkaian pemeriksaan seperti pemeriksaan suhu tubuh serta mengikuti rapid test antigen dan saat acara berlangsung seluruh peserta tetap menggunakan masker.
Pada kesempatan itu Giri Tribroto berharap para peserta dapat memperoleh informasi yang benar tentang OJK, investasi, dan perencanaan keuangan.
Sementara itu Ketua IWAPI Bali Tini Rusmini Gorda sangat mengapresiasi kegiatan ini serta berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara berkelanjutan untuk meningkatkan pemahaman para wanita dan ibu rumah tangga tentang pentingnya perencanaan keuangan.
Narasumber acara “NGORTE” antara lain Kepala Bagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Bali Ida Bagus Putu Siwa Adnyana dengan materi Pengenalan OJK dan Waspada Investasi Ilegal. Sedangkan untuk perencanaan keuangan dibawakan oleh Agus Helly Setyono. (red)