Dalam rangka menyemarakkan Bulan Bahasa serangkaian Hari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 2019, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Dwijendra University mengadakan Lomba Master Ceremony (MC) Mabasa Bali atau Pangenter Acara Mabasa Bali, di kampus setempat, Jumat (25/10/2019).
“Hari Sumpah Pemuda menjadi momentum tepat bagi Dwijendra University untuk memberikan ruang bagi anak muda menunjukkan bakat dan talenta mereka khususnya dalam berbahasa Bali, saya sangat menyambut baik lomba ini,” ujar Rektor Dwijendra University Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc., M.MA., didampingi Dekan FKIP Drs. I Made Kartika, M.Si.
Terlebih saat ini, penggunaan bahasa Bali dan bahkan di kalangan generasi muda cenderung mulai ditinggalkan. Bahkan juga didalam lingkungan keluarga cenderung berkomunikasi tidak lagi menggunakan bahasa Bali. Jika kondisi ini dibiarkan terjadi, maka lambat laun bahasa Bali dikhawatirkan akan hilang.
“Karena itu kami di Dwijendra University telah mencanangkan penggunaan bahasa Bali setiap hari Kamis, dan bahasa asing tiap hari Senin. Hal ini kami lakukan agar bahasa daerah khususnya bahasa Bali tidak dilupakan generasi muda,” ucap Rektor Sedana.
Kebijakan Yayasan Dwijendra untuk menggunakan bahasa Bali setiap hari Kamis, juga sebagai bentuk dukungan Dwijendra University terhadap program-program yang dicanangkan Gubernur Bali Wayan Koster, utamanya Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2018 tentang Pelindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali.
“FKIP Dwijendra University punya empat prodi salah satunya prodi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah. Sehingga kami harus memulainya dan memberi contoh bagi insan akademik dan masyarakat di Bali untuk ikut peduli menggunakan bahasa Bali,” sebutnya.
Banyak cara dan upaya yang dilakukan Dwijendra University untuk membangkitkan kembali minat generasi muda Bali menekuni bahasa Bali. Selain lewat lomba semacam ini, Dwijendra University melalui FKIP-nya juga memberikan “rangsangan” kepada generasi muda Bali dengan keringanan belajar bahasa Bali, yaitu bebas SPP selama 8 semester di program studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah.
“Jadi ini salah satu upaya kami agar bahasa Bali semakin diminati oleh generasi muda dan menjadi bahasa kebanggaan bagi kita sebagai orang Bali,” kata Dekan FKIP Dwijendra University, Drs. I Made Kartika, M.Si.
Lomba MC Mabasa Bali atau Pangenter Acara diikuti siswa SMA/SMK se-Bali. Lomba ini mengangkat tema, “Ngawerdiang Basa, Aksara, Miwah Sastra Bali, Antuk Nangun Sat Kerthi Loka Bali Malarapan Pola Pembangunan Semesta Berencana Nyujur Bali Era Baru Sane Ajeg, Santih, Sutrepti, Miwah Sukerta”. (red)