Denpasar (Penabali.com) – Persalinan prematur atau dalam istilah medis disebut preterm adalah persalinan yang terjadi sebelum usia gestasi 37 minggu. Dalam dua dekade terakhir, persalinan preterm masih merupakan masalah kesehatan ibu hamil terkait dengan prevalensi, morbiditas, dan mortalitas ibu dan bayi.
Semua hal tersebut dapat menyebabkan rendahnya kualitas sumber daya manusia di masa yang akan datang. Kadar Vitamin D serum maternal yang rendah, ekspresi p38MAPK positif pada selaput ketuban, dan kadar IL-8 serum maternal yang tinggi pada ibu hamil, secara simultan merupakan faktor penyebab terjadinya resiko persalinan preterm.
Paparan itu disampaikan dr. Anak Agung Gede Putra Wiradnyana, Sp.OG (K)-KFM, dalam ujian Promosi Doktor dengan judul disertasi ”Kadar Vitamin D Serum Maternal yang Rendah, Ekspresi p38MAPK Positif pada Selaput Ketuban, dan Kadar IL-8 Serum Maternal yang Tinggi pada Ibu Hamil Sebagai Faktor Risiko Terjadinya Persalinan Preterm di RSUP Sanglah Denpasar”, bertempat di ruang Prof. dr. I Goesti Ngoerah Gde Ngoerah.
Hasil penelitian menemukan bahwa kadar vitamin D serum maternal yang rendah, ekspresi p38MAPK positif pada selaput ketuban, dan kadar IL-8 serum maternal yang tinggi merupakan faktor risiko terjadinya persalinan preterm, dimana kadar vitamin D serum maternal yang rendah pada ibu hamil sebagai faktor risiko terjadinya persalinan preterm sebesar 14 kali (OR = 13,60; IK 95 % = 3,25 – 56,95; p = 0,01), ekspresi p38MAPK positif pada selaput ketuban ibu hamil sebagai faktor risiko terjadinya persalinan preterm sebesar 9 kali (OR = 8,80; IK 95 % = 2,50 – 30,97; p = 0,01), kadar IL-8 serum maternal yang tinggi sebagai faktor risiko terjadinya persalinan preterm sebesar 15 kali (OR = 15,40; IK 95 % = 4,08 – 58,17; p = 0,01), dan pada analisis multivariat dengan metode regresi logistik secara simultan didapatkan bahwa kadar IL-8 serum maternal yang tinggi merupakan faktor risiko paling tinggi diikuti oleh ekspresi p38MAPK positif pada selaput ketuban dan kadar vitamin D serum maternal yang rendah.
Implikasi hasil penelitian ini menghasilkan rekomendasi, bahwa pemeriksaan kadar vitamin D dan IL-8 serum maternal dapat digunakan sebagai skrining pada penanganan ibu hamil yang berisiko tinggi terjadinya persalinan preterm, untuk selanjutnya dapat diberikan suplementasi vitamin D dengan dosis 400 IU setiap hari pada ibu hamil untuk mencegah terjadinya persalinan preterm. Hal ini merupakan upaya pencegahan yang murah dan aman serta terjangkau secara substansial yang dapat mengurangi resiko terjadinya persalinan preterm.
Ujian Promosi Doktor ini dipimpin Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Dr. dr. Komang Januartha Putra Pinatih, M.Kes., dengan tim promotor yang terdiri dari Prof. Dr. dr. I Ketut Suwiyoga, Sp.OG(K)Onk (Promotor), Prof. Dr. dr. I Made Jawi, M.Kes (Kopromotor I), dan Prof. drh. I Nyoman Mantik Astawa, Ph.D (Kopromotor II).
Hadir pula tim penguji yang terdiri dari Prof. Dr. dr. I Made Bakta, Sp.PD-KHOM., Prof. Dr. dr. J. Alex Pangkahila, M.Sc., Sp.And., Prof. Dr. Ir. Ida Bagus Putra Manuaba, M.Phil., Prof. Dr. dr. I Dewa Made Sukrama, M.Si.,Sp.MK (K), Dr. dr. A.A. Ngurah Jaya Kusuma, Sp.OG (K) MARS., Dr. dr. I Nyoman Gede Budiana, Sp.OG (K), dan Dr. dr. I Wayan Niryana, M.Kes, Sp.BS(K).
Pada Ujian Promosi Doktor yang juga dihadiri sejumlah undangan akademik ini, Dr. dr. Anak Agung Gede Putra Wiradnyana, Sp.OG (K)-KFM dinyatakan lulus sebagai Lulusan ke- 334 Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, dengan predikat CUMLAUDE. (rls)
Sumber: http://www.unud.ac.id