Bangli (Penabali.com) – Program Macthing Fund Pengembangan Usaha Pertanian Terintegrasi Berbasis Kopi dengan Konsep “Zero Waste” di Desa Catur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, resmi ditutup.
Kegiatan yang diselenggarakan di Wantilan Desa Catur, Kintamani, Selasa (14/12/2021), dihadiri perwakilan Dinas Pertanian Kabupaten Bangli, Kepala Desa Catur, Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Propinsi Bali, Rektor Universitas Warmadewa yang diwakili Wakil Rektor I dan III, Dekan FP Unwar beserta Wakil Dekan I, II, dan III, Ka. LEMLIT beserta Sekretaris, Sekretaris LPM, Ka.LPKP beserta Sekretaris, Dosen Fakultas Pertanian Unwar, Mitra Kerja serta masyarakat Desa Catur.
Ketua Tim Matching Fund Unwar, Dr. Ir. I Gede Pasek Mangku, M.P., mengatakan bahwa kegiatan kali ini merupakan desimasi sekaligus penutupan kegiatan Macthing Fund di Desa Catur, Kintamani. Menurutnya, kegiatan ini merupakan suatu program untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mewujudkan inovasi-inovasi baru dengan bekerjasama dengan mitra pada suatu desa.
“Kami melaksanakan kegiatan ini bekerjasama dengan mahasiswa, dosen, dan khususnya mitra kerja UPP Catur Paramitha. Kegiatan ini telah terlaksana selama 4 bulan,” tutunya.
Selain itu, pihaknya menambahkan bahwa hasil yang dihasilkan dari program Matching Fund ini yakni jurnal penelitian, jurnal pengabdian, buku, serta produk-produk inovatif seperti Kopi Arabika, Cascara Tea, Selai Kopi, pakan ternak, hingga pupuk dari limbah kulit kopi.
“Harapannya tentunya kami selaku Tim Machting Fund walaupun kegiatan ini sudah selesai tapi kegiatan-kegiatan pengembangan selanjutnya akan dilakukan, khususnya dalam hal pemasaran. Kami juga lanjutkan dalam bentuk KSO untuk keberlanjutan kegiatan ini,” ungkapnya.
Kepala Desa Catur menyambut baik kegiatan Macthing Fund dan menyampaikan terima kasih kepada Unwar yang menjadikan UPP Catur Paramitha sebagai pilot project. Menurutnya, hal ini dalam rangka memksimalkan hasil produksi baik kopi dan hasil perkebunan lainnya sehingga bisa meningkatkan perekonomian di Desa Catur.
“Dengan adanya pendampingan ini kami harapkan warga kami dapat mengembangkan usahanya khususnya di bidang perkebunan kopi,” tuturnya.
Rektor Unwar diwakili Wakil Rektor I Unwar, Ir. I Nyoman Kaca, M.Si., mengatakan Macthing Fund ini adalah program baru yang berujuan dalam rangka kolaborasi antara perguruan tinggi dengan kelompok masyarakat sehingga diharapkan dapat memberikan inovasi-inovasi guna untuk peningkatan hasil pertanian.
“Ada tiga unsur yang dihasilkan dari macthing fund ini yakni, Food, Feed, Fertilizer,” ungkapnya.
Pihaknya mengharapkan pemerintah mampu memberikan akses bagi masyarakat untuk bisa memasarkan produk guna peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Propinsi Bali, Dr. Drs. Anak Agung Gede Oka Wisnumurti, M.Si., mengatakan bahwa menurutnya Desa Catur saat ini harus menemukan keunggulan produknya. Menurutnya, produk kopi yang dimiliki saat ini bisa menjadi ikon utama Desa Catur.
“Salah satu cara menurut kami masyarakat harus mampu bangga dengan produk sendiri mulai dari dikonsumsi sendiri sampai dengan nanti menjual produk asli di setiap-setiap warung yang ada di desa ini. Sebab, hanya masyarakat yang mampu untuk membangun desa ” ungkap Wisnumurti seraya mengharapkan Desa Catur bisa menjadi desa binaan Universitas Warmadewa.
Acara dilanjutkan dengan Penandatanganan KSO antara Fakultas Pertanian Unwar dengan UPP Catur Paramitha serta Perbekel Desa Catur sebagai bentuk keberlanjutan kegiatan pengabdian di Desa Catur, Kintamani. (rls)