Categories Berita Denpasar

Mahasabha III Pasemetonan Agung Nararya Dalem Benculuk Tegeh Kori, Ketum Terpilih Nyoman Gede Suweta: “Mari pupuk kebersamaan dan persatuan”

Pasemetonan Agung Nararya Dalem Benculuk Tegeh Kori menggelar Mahasabha III, Senin (9/9/2019), di Wantilan DPRD Provinsi Bali, Renon, Denpasar. Mahasabha III yang mengangkat tema, “Melalui Mahasabha III Pasemetonan Agung Nararya Dalem Benculuk Tegeh Kori Kita Tingkatkan Sradha Lan Bakti Kepada Kawitan Menuju Bali Shanti Dan Jagadhita”, dihadiri pasemetonan agung Nararya Dalem Benculuk Tegeh Kori dari seluruh Bali dan luar Bali.

Sebelum menggelar Mahasabha III ini, telah dilaksanakan Lokasabha di tingkat kabupaten/kota yang untuk selanjutnya membawa aspirasi, masukan, dan program kerja pada Mahasabha.

Dalam Mahasabha III ini dibahas sejumlah agenda penting diantaranya evaluasi program kerja yang sudah berjalan lima tahun, penyampaian AD/ART organisasi, merumuskan program kerja lima tahun ke depan, dan agenda penting lainnya adalah pemilihan pengurus baru 2019-2024.

Setelah melalui musyawarah mufakat dalam sidang yang dipimpin Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa, menetapkan secara aklamasi Brigjen Pol. (Purn.) Drs. Nyoman Gede Suweta sebagai Ketua Umum Pasemetonan Agung Nararya Dalem Benculuk Tegeh Kori untuk masa bhakti 2019-2024.

“Kita harapkan melalui Mahasabha ini akan semakin mempererat hubungan kekeluargaan sesama semeton dan umat yang lain dengan prinsip kebersamaan,” ucap Ketua Umum terpilih Pasemetonan Agung Nararya Dalem Benculuk Tegeh Kori Brigjen Pol. (Purn.) Drs. Nyoman Gede Suweta.

Foto: Brigjen Pol. (Purn.) Drs. Nyoman Gede Suweta.

Mantan Wakapolda Bali ini juga mengatakan, dalam dinamika kehidupan di era globalisasi saat ini ada kecenderungan makin terdegradasinya kearifan lokal. Karena itu, untuk menangkal pengaruh-pengaruh negatif yang cenderung merongrong kebalian Bali yang intinya adalah agama Hindu, harus dimulai dari keluarga, lalu ke tingkat dadia kemudian ke tingkat yang lebih besar seperti pasemetonan sehingga bersama-sama menyatukan diri meningkatkan daya tangkal itu.

“Meningkatkan daya tangkal tidak bisa sendiri-sendiri karena itulah kita harus selalu memupuk kebersamaan,” tegasnya.

Selain kebersamaan untuk daya tangkal tadi, dalam dinamika kehidupan sekarang ini, Pasemetonan Agung Nararya Dalem Benculuk Tegeh Kori juga terus meningkatkan kualitas SDM-nya melalui tiga kecerdasan yaitu kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual, dan kecerdasan spiritual. Ketiganya harus selaras dan harmonis yang berlandaskan Tri Hita Karana.

“Mari terus tingkatkan kualitas diri, pupuk rasa kebersamaan dan kesetaraan. Jauhkan diri dari sikap dan perilaku yang terkesan memonopoli kebenaran atau merasa benar sendiri, karena kebenaran yang hakiki hanya milik Tuhan,” pesannya. (red)