“Serahkan Bantuan ke Lansia dan Disabilitas di Gianyar”
Presiden World Hindu Parisad (WHP) Made Mangku Pastika mengajak seluruh masyarakat meningkatkan kepedulian kepada sesama, khususnya menolong para lanjut usia (lansia) yang kondisinya terlantar.
Ditengah gemerlapnya pariwisata Bali, justru masih ditemukan warga yang hidupnya kurang mampu dan bahkan ada lansia yang hidup terlantar dan jauh dari sejahtera.
“Berbakti kepada Tuhan tidak melulu membuat upacara saja, namun kita sepatutnya membantu manusia yang sedang mengalami kesusahan,” kata Made Mangku Pastika, saat kunjungan sosialnya di beberapa tempat di Kabupaten Gianyar, Jumat (4/1).
Di sejumlah tempat itu, Gubernur Bali periode 2008-2018 itu mengunjungi lansia dan cacat disabilitas yakni Sadru warga di Banjar Kertayasa Bona, Blahbatuh, Gusti Made Pering warga di Banjar Antugan, Blahbatuh, Gusti Nyoman Wirya dan Putu Indra. Kedua merupakan warga Banjar Kanginan, Belega, Blahbatuh. Serta Jro Mangku Tegal Wangi warga Banjar Bangun Liman, Blahbatuh.
Apa yang dilakukan Made Mangku Pastika, merupakan kegiatan rutin yang Ia lakoni sejak menjabat sebagai orang nomor satu di Pemerintah Provinsi Bali sampai sekarang ketika mantan pejabat asal Buleleng ini telah menyelesaikan jabatannya selama dua periode. Dan kegiatanya ini berkerjasama dengan Yayasan Anom Bhakti Bali (ABB) dan Komunitas Taman Hati (KTH) yang dilakukan bertepatan penampahan Hari Raya Kuningan.
Menurut mantan Kapolda Bali dan Papua ini, kepedulian dengan sesama itu adalah bentuk implementasi melayani Tuhan (Manava Seva Madhava Seva). “Untuk itu, ajaran luhur yang diwariskan oleh Hindu (Veda) agar dipahami dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari”, ucapnya.
Dijelaskan, kebiasaan hidup berbagi agar mulai dilatih sejak dini sehingga tumbuh kesadaran untuk memperhatikan sesama yang membutuhkan termasuk kepada para lansia. Mangku Pastika mengaku gembira karena banyak anak muda yang juga ikut berpartisipasi melakukan gerakan sosial kemanusiaan ini.
Gerakan itupun sudah mulai menular kepada sejumlah organisasi sosial lainnya, meskipun belum sepenuhnya sesuai sastra yang bersifat satwika (tanpa pamrih). Namun usaha itu patut diberikan apresiasi karena sudah ada niat positif peduli kepada sesama.
“Semakin banyak yang peduli semakin bahagia masyarakat sehingga dapat meringankan beban seseorang,” ujarnya.
Usai menyerahkan bantuan yang dipimpin Koordinator Komunitas Taman Hati Gianyar I Kadek Widiana, Mangku Pastika makan bersama para lansia. (art)