Mangku Pastika: Upacara Itu Harus Bisa Mengubah Perilaku Jadi Lebih Baik

Gubernur Bali periode 2008-2018 Made Mangku Pastika menyebut pelaksanaan karya yadnya yang dilaksanakan umat Hindu sejatinya merupakan bentuk persembahan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, sekaligus sebagai sujud bakti kita kepada Sang Maha Pencipta. Karena itu, yadya yang suci harus disikapi seksama agar seluruh umat Hindu diberikan vibrasi kesucian dan juga keselamatan.

Namun demikian, semangat gotong royong umat Hindu melaksanakan setiap ritual yadnya haruslah juga mampu mengubah cara berpikir, berbuat atau berprilaku dan berkata jadi lebih baik.

“Jadi jangan sampai setelah upacara pakai biaya besar habiskan duit banyak makan waktu yang panjang justru malah menjadi upacara yang tamasik, tetapi seharusnya menjadi upacara yang satwika”, ujar Mangku Pastika, saat ditemui di Sekretariat World Hindu Parisad, Renon, Denpasar, Kamis (24/1).

Mengubah pola pikir, pola perilaku dan pola bicara menuju sebuah upacara yadnya yang satwika, bisa dilakukan dengan cara yang sederhana. Mangku Pastika mengatakan, perilaku menjaga kebersihan areal Pura adalah sikap yang satwika. Umat Hindu yang selesai melaksanakan persembayangan, sebutnya, harus ikut menjaga kebersihan dengan mengambil sisa sarana sembahyang termasuk plastik untuk membungkus canang, dan membuangnya ke tempat sampah.

Menurut Presiden World Hindu Parisad ini, kebersihan adalah bagian dari ajaran Agama Hindu. Menjaga kebersihan juga bagian dari cerminan hati kita sebagai insan manusia, bersih hatinya bersih juga jasmaninya.

“Bagaimana rasanya kalau sampah berserakan dimana-mana pas kita sedang sembahyang khan gak enak tuh, jadi kalau lingkungan kita bersih termasuk tempat suci khan hati jadi nyaman”, ucapnya.

Ia juga mengatakan, kalau upacara menghabiskan uang banyak, waktu yang panjang, kemudian buat orang jadi malas apalagi cari untung, Mangku Pastika menyebunya itu tamasik dan dosanya besar sekali.

“Upacara itu harus satwika didasari oleh hati jernih suci semata untuk persembahan atas rasa syukur dan terima kasih kita kepada Tuhan dan merubah perilaku kita, pikiran kita dan bicara kita menjadi lebih baik”, tutupnya.