Categories Buleleng

Masa Jabatan Bupati/Wabup Buleleng Berakhir, Agus Suradnyana Titip Kabupaten Buleleng

Buleleng (Penabali.com) – Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dan Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra menyampaikan terima kasihnya kepada seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Buleleng yang telah membantu selama 10 tahun masa kepemimpinan pasangan yang kerap disapa PASS ini.

Hal itu diungkapkan Bupati Agus Suradnyana saat memimpin apel krida dan senam sehat bersama seluruh jajaran Pemkab Buleleng di akhir masa jabatannya di Lapangan Ngurah Rai Singaraja, Jumat (26/8/2022).

Pasangan PASS akan mengakhiri 10 tahun masa jabatan pada hari Sabtu (27/8/2022). Oleh karena itu, pada kesempatan berkumpul ini, Bupati Agus Suradnyana menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran Pemkab Buleleng yang telah bekerja keras membantu pasangan PASS untuk membangun Kabupaten Buleleng. Menurutnya, ada momen bahagia dan juga momen duka yang telah dilalui selama 10 tahun terakhir. Salah satunya adalah pandemi Covid-19.

“Di saat susah seperti pandemi Covid-19 kita terus bekerja keras dan bersama-sama menjalankan amanah dari masyarakat,” katanya.

Dari semua itu, yang terpenting, adalah bagaimana jajaran Pemkab Buleleng telah menjalankan tugas dengan penuh integritas dan transparan, dan akuntabel. Semua itu bisa diukur dari penghargaan yang diraih Pemkab Buleleng. Muara dari penghargaan tersebut adalah diperolehnya Dana Insentif Daerah (DID) dari Pemerintah Pusat untuk pembangunan di Kabupaten Buleleng.

“Kedepan saya titipkan kepada teman-teman semua, utamanya Pak Sekda agar terus berbuat semaksimal mungkin untuk kemajuan daerah. Jangan ada kekuasaan personal, jangan ada ego sektoral. Semua dalam sebuah barisan struktur organisasi Pemkab Buleleng sesuai dengan tupoksi masing-masing,” ujar Agus Suradnyana.

Selain integritas, Agus Suradnyana juga terus memupuk soliditas, rasa kebersamaan, dan rasa persaudaraan di antara jajaran Pemkab Buleleng. Ini penting guna akselerasi berbagai macam kegiatan untuk kepentingan masyarakat Kabupaten Buleleng. Ia menekankan tidak boleh ada kesedihan dalam perpisahan ini.

“Karena ini bukan sebuah perpisahan. Ini adalah sebuah perpisahan dalam arti pekerjaan, bukan perpisahaan hati kita. Mari kita bersahabat jangan berbasis kekuasaan. Bersahabat dengan tulus dari hati,” ucap mantan Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bali ini. (rls)