Masih Datangkan Bibit dari Luar Bali, Pembudidaya Krisan Pancasari Diminta Lakukan Penyediaan Bibit Mandiri

Buleleng (Penabali.com) – Pembudidaya Bunga Krisan, terutama di daerah Pancasari, Buleleng, sejauh ini masih sangat tergantung pada pasokan bibit dari luar Bali. Karena itu, mereka diminta mulai melakukan penyedia bibit secara mandiri agar mampu memenuhi kebutuhan pasar.

“Harapannya dengan melakukan penyediaan bibit secara mandiri mampu memenuhi kebutuhan pasar akan Bungan Krisan yang mencapai 6.000 batang per hari” kata Ir. Anak Agung Ngurah Mayun Wirajaya saat memberikan sosialisasi serangkaian Program Pengadian Kepada Masyarakat kerja sama Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa dengan Central Bicol State University of Agriculture -Philippines, di Pancasari, Senin (26/6/2023).

Mayun menegaskan untuk menghasilkan produksi Krisan yang berkualitas mesti diikuti dengan penyediaan bibit yang unggul. Bibit yang digunakan untuk ditanam harus bibit sehat, bebas dari hama dan penyakit. Bibit yang baik biasanya didapatkan dari tanaman induk yang baik juga.

Ketua Kelompok Agro Pudak Lestari, Gusti Ngurah Agung Made Darma Susila, menyatakan sudah pernah melakukan pembibitan, namun produksi menjadi tidak maksimal. Kesempatan akhir kelompok yang terlibat lebih memilih mengoptimalkan produksi.

“Kalau membuat bibit tidak masalah. Bisa buat bibit tapi produksi tidak maksimal. Kami konsen produksi sehingga tidak melakukan pembuatan bibit dan mengandalkan dari luar. Selama ini bibitnya dari Bandung, dan Malang,” ujar Darma Susila.

Krisan atau seruni merupakan salah satu bunga potong yang paling digemari masyarakat terutama kalangan menengah ke atas. Kualitas bunga Krisan dan bunga potong lainnya merupakan faktor utama yang menentukan preferensi konsumen, walaupun terdapat faktor lainnya, seperti perbedaan selera dan tren.

Prof . Amelia R. Nicolas dari Central Bicol State University of Agriculture Philippines berharap para petani dapat mengembangkan berbagai jenis bunga lainnya sehingga nantinya tidak saja meningkatkan pendapatan petani tetapi juga dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan. Keragaman bunga yang dikembangkan juga dapat dikolaborasikan dengan budidaya lebah sehingga memberikan manfaat maksimal. (rls)