Denpasar (Penabali.com) – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berkomitmen untuk secara kontinyu mendukung Pemerintah Provinsi Bali dalam rangka pemulihan ekonomi di sektor pariwisata dari dampak pandemi. Bentuk dukungan ini salah satunya dilakukan dengan pembangunan Pusat Kebudayaan Bali di Kabupaten Klungkung.
Komitmen tersebut tertuang dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Pemerintah Provinsi Bali dengan Pelindo yang ditandatangani bersama antara Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pemprov Bali, Nusakti Yasa Wedha, dan Direktur Investasi Pelindo, Boy Robyanto dan disaksikan langsung Komisaris Utama Pelindo, Laksamanan TNI (Purn.) Prof. Dr. Marsetio, S.I.P., M.M., dan Gubernur Bali Wayan Koster, di Rumah Dinas Gubernur Bali Jaya Sabha, Denpasar, Rabu (29/12/2021).
Dalam perjanjian tersebut, Pelindo dan Pemprov Bali sepakat untuk memanfaatkan material hasil proyek pengerukan alur dan kolam Pelabuhan Benoa yang sedang dikerjakan oleh Pelindo sebagai bahan material timbunan pada area pembangunan kawasan Pusat Kebudayan Bali (PKB) di Kabupaten Klungkung.
Gubernur Koster yang hadir dan menyaksikan penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut mengapresiasi dukungan Pelindo dalam proses pembangunan kawasan Pusat Kebudayan Bali. Menurutnya, lokasi ini akan menambah khazanah pariwisata di Bali dan mampu menghidupkan ekonomi warga sekitar.
“Kawasan wisata Kabupaten Klungkung yang akan memanfaatkan hasil material pengerukan akan menjadi salah satu destinasi wisata yang ramah lingkungan dan dapat menjadi bukti kerjasama antara Pelindo dengan Pemprov Bali untuk pengembangan sektor wisata di Bali,” ujar Koster.
Hal senada juga disampaikan Komisaris Utama Pelindo Laksamanan TNI (Purn.) Prof. Dr. Marsetio, S.I.P., M.M. Menurutnya, pembangunan kawasan Pusat Kebudayaan Bali (PKB) tersebut juga sejalan dengan persiapan pemerintah menyambut KTT G20, sehingga keterlibatan Pelindo dalam mendukung pengembangan wilayah tersebut telah menjadi tanggung jawab Pelindo sebagai BUMN yang berjalan selaras dengan pemerintah daerah maupun pusat.
“Proyek ini diinisiasi sejak sebelum penggabungan Pelindo, setelah penggabungan Pelindo, maka kami berusaha untuk terus melanjutkan proyek ini sesuai dengan target yang sudah direncanakan. Proyek ini juga merupakan salah satu proyek untuk mendukung kegiatan KTT G20 yang akan dilaksanakan di tahun 2022 di Bali,” tutup Marsetio. (rls)