Categories Denpasar Pendidikan

Membumikan Pancasila, Gus Adhi: “Pegang teguh 4 Konsensus Kebangsaan”

Penabali.com – Rentetan aksi teror yang terjadi di Indonesia pada Maret lalu di Gereja Katedral Makassar dan Mabes Polri, sangat disesalkan Anggota Komisi II DPR RI, Anak Agung Bagus Adhi Mahendraputra. Ia berpendapat, menjaga NKRI dan membumikan Pancasis sebagai jati diri bangsa dihadapkan pada tantangan yang tidak gampang. Intoleransi, degradasi moral, masuknya paham radikalisme, hingga aksi teror yang tak hanya jatuh korban dari pelaku teror namun juga masyarakat umum.

“Ini pekerjaan kita sangat berat didalam menjaga NKRI dan membumikan Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia,” kata Anggota Fraksi Partai Golkar yang akrab dipanggil Gus Adhi ini, saat ditemui disela acara seminar nasional yang mengangkat tema “Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila di Lingkungan Pendidikan dalam Situasi Pandemi Covid-19” yang diselenggarakan Badan Pembinaan Idiologi Pancasila (BPIP) bekerjasama dengan Fakultas Hukum Universitas Mahasaraswati, Kamis (08/04/2021) kemarin di kampus setempat.

Selain Gus Adhi sebagai salah satu narasumber, seminar nasional yang digelar secara virtual dan offline ini juga menghadirkan tiga narasumber lainnya. Yaitu Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi BPIP Rima Agristina (virtual), Wakil Rektor Unmas Gde Wiryawan, dan Sekretaris Dewan Pengarah BPIP Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya.

Gus Adhi mengatakan, penerapan pendidikan Pancasila harus makin ditanamkan kepada masyarakat di semua lini bahkan di lembaga pendidikan. Empat Konsensus Kebangsaan (Pilar Kebangsaan), yaitu Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), harus dipegang teguh, dan ditanamkan dengan baik.

Agar pendidikan Pancasila kembali dibumikan kepada generasi bangsa, Gus Adhi akan mengusulkan ke Kementerian Pendidikan agar pelajaran Pancasila diterapkan di lembaga pendidikan. Apabila ada yang tidak menerapkan pelajaran Pancasila, akreditasinya dicabut.

“Jangan lagi Pancasila seperti pasar bebas pasar global yang bisa dilakukan bisa tidak, Pancasila itu lambang negara kita NKRI bentuk begara kita, Bhineka Tunggal Ika semboyan dan UUD 1945 merupakan institusi kita. Jadi harus ada sanksi tegas bagi lembaga pendidikan termasuk perguruan tinggi yang tidak menerapkan ajaran Pancasila,” tegasnya.

Dihadapan peserta seminar dari mahasiswa Fakultas Hukum Unmas, Gus Adhi berpesan agar tetap memegang teguh nilai-nilai Pancasila dan mengimplementasikan sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

“Agama itu bukan untuk menebar kebencian karena puncak agama adalah cinta, nikmati kemerdekaan dengan sikap saling asih asah asuh, Tri Hita Karana, mari cintai alam mari saling menyayangi dan mari saling bersyukur bersujud kepadaNYA,” ucap Gus Adhi. (red)