Denpasar (Penabali.com) – Partai Golkar Provinsi Bali selama 10 tahun terakhir berbagai bidang pembangunan di Kabupaten Buleleng dirsakan semakin tertinggal dibandingkan dengan kemajuan-kemajuan yang dicapai kabupaten dan kota di Bali, maupun capaian di tingkat provinsi.
Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali, Nyoman Sugawa Korry, menyebutkan ketertinggalan tersebut ditunjukkan berbagai data statistik. Untuk capaian angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun 2011 Kabupaten Buleleng berada pada peringkat 5 (67,73) dibandingkan kabupaten dan kota di Bali di bawah provinsi (70,87) dan pada tahun 2021 posisi Buleleng merosot ke peringkat 6 (72,56) dan di bawah provinsi (75,69). Begitu pula kalau dilihat indikator PDRB per kapita, pada tahun 2011 Kabupaten Buleleng ada pada peringkat 5 (23 juta) di bawah provinsi (25,2 juta) dan tahun 2021 kabupaten di ujung utara Pulau Bali itu melorot ke peringkat 6 (27 juta), di bawah provinsi (32,9 jt).
Selain data di atas, lanjut Sugawa Korry, pada tingkat pertumbuhan ekonomi, Kabupaten Buleleng pada tahun 2021 berada di peringkat 4 (6,78) tetapi pada tahun 2019 (sebelum Covid-19) berada pada peringkat 6 (5,51) dan pada saat covid tahun 2021 Kabupaten Buleleng berada di peringkat 3 pertumbuhan ekonomi minus terbesar (-0,91). Selanjutnya, apabila dilihat dari tingkat indeks keparahan kemiskinan, tahun 2011 Buleleng berada pada peringkat ke-5 (0,11) dan tahun 2021 naik ke peringkat 3 (0,14) tingkat keparahan kemiskinan.
Dari berbagai indikator pembangunan tersebut, jelas Sugawa Korry, Kabupaten Buleleng kedepan perlu berbenah dengan lebih serius dan sungguh-sungguh agar jangan semakin jauh tertinggal dibandingkan kabupaten dan kota di Bali.
Sugawa Korry menyebut, dibawah Pj. Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana, Kabupaten Buleleng diharapkan mulai ditata untuk mengejar berbagai ketertinggalan pembangunan selama 10 tahun terakhir ini.
“Kami menaruh harapan besar kepada penjabat bupati yang telah ditetapkan. Dengan berbagai pengalaman beliau di birokrasi, diharapkan segera dilakukan penataan dan meletakkan dasar-dasar kebijakan untuk kemajuan Buleleng makin baik dan lebih cepat lagi,” ujar Sugawa Korry yang juga putra daerah kelahiran Desa Banyuatis, Buleleng.
Ia melihat, kebijakan Pj. Lihadnyana yang serius menata SDM dan perangkat organisasi pemerintahannya patut didukung semua pihak termasuk para perangkat Pemerintah Kabupaten Buleleng.
Perhatian terhadap sektor pertanian, perikanan, peternakan sangat relevan dengan potensi Buleleng kedepan. Khusus untuk sektor pariwisata, agar terus ditata berbasis pariwisata kerakyatan untuk mendapat perhatian.
“Kita dukung sepenuhnya, termasuk upaya pemberian hak-hak perangkat desa tepat waktu (Januari 2023), menata orientasi pembangunan berbasis kearifan lokal dan potensi wilayah Buleleng perlu segera ditindaklanjuti, serta penataan pembangunan yang belum tepat arah, untuk dibenahi, seperti pembangunan Pasar Banyuasri dimana pemafaatannya belum maksimal terutama untuk kaum UMKM,” kata Wakil Ketua DPRD Buleleng ini. (red)