Categories Nasional

Menkopolhukam Mahfud MD Kunjungi Denjaka TNI AL, Kasum TNI: “Pasukan Elite TNI bukan terbesar tapi mematikan”

Aksi-aksi terorisme semakin marak terjadi di seluruh penjuru dunia, tak terkecuali Indonesia. Aksi terorisme sepatutnya dipandang tidak hanya sebagai sebuah kejahatan, namun harus dilihat sebagai sebuah ancaman terhadap kepentingan nasional, sehingga optimalisasi peran TNI dalam pemberantasan aksi terorisme adalah hal yang mutlak sebagaimana telah diamanatkan dalam Undang-Undang.

Demikian dikatakan Kasum TNI Letjen TNI Joni Supriyanto saat mendampingi Menkopolhukam RI Mahfud MD dalam kunjungan kerja dan memberikan pengarahan kepada Prajurit Detasemen Jala Mangkara TNI AL, di Mako Detasemen Jala Mangkara, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (29/7/2020).

Pada kesempatan tersebut, Letjen TNI Joni Supriyanto menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo juga telah menekankan pentingnya memberikan kewenangan kepada TNI dalam mengatasi aksi terorisme, sehingga dapat diberantas langsung ke akarnya.

Kasum TNI juga menyampaikan, merupakan suatu kehormatan bagi prajurit-prajurit Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) dapat menerima kunjungan Menkopolhukam kali ini, sekaligus dapat menunjukkan kemampuan khusus yang dimiliki, tidak hanya dalam operasi antiteror, namun juga antisabotase dan klandestin aspek laut.

“Seluruh prajurit Denjaka dituntut memiliki kesiapan operasional mobilitas kecepatan, kerahasiaan dan pendadakan yang tertinggi di segala medan operasi baik darat, laut maupun udara. Denjaka bersumber dari prajurit-prajurit pilihan, terbaik dan tangguh yang direkrut dari personel Intai Amfibi Marinir dan juga dari Komando Pasukan Katak,” jelas Kasum TNI.

“Satuan-satuan Pasukan Elite TNI selalu siap siaga untuk melaksanakan tugas menjaga dan mempertahankan tegaknya kedaulatan negara. Kami tidak ingin dikenal, tapi kami siap mendarmabaktikan jiwa raga kami demi republik ini. Kami memang bukan yang terbesar, tapi mematikan,” tegasnya. (Puspen TNI)