Menparekraf Sandi Uno Dukung Pelabuhan Benoa Jadi Gerbang Wisata Maritim Indonesia

Penabali.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno (Sandi Uno) bersama jajaran Kemenparekraf didampingi Ketua Umum Kadin, mengunjungi Pelabuhan Benoa Denpasar, Sabtu (13/02/2021). Menparekraf Sandi Uno disambut CEO Pelindo III Regional Banyuwangi, Bali, Nusa Tenggara, Wayan Eka Saputra beserta jajaran.

Begitu tiba di pelabuhan yang tengah dalam pengambangan ini, Menparekraf Sandi Uno memperoleh penjelasan dari CEO Pelindo III Regional Banyuwangi, Bali, Nusa Tenggara Eka Saputra perihal pengembangan Pelabuhan Benoa menjadi Bali Maritime Tourism Hub (BMTH).

Dihadapan Menteri Sandi Uno, Eka Saputra memaparkan pengembangan BMTH dimana pengembangan ini akan memisahkan kegiatan pelayanan barang dan pelayanan pariwisata. Pelayanan tourism hub seperti marina yacht, cruise terminal dan Theme Park yang berada di Pelabuhan Benoa bagian selatan. Sedangkan terminal energi seperti LNG terminal, liquid cargo storage berada di Pelabuhan Benoa bagian utara.

“Pengembangan Bali Maritime Tourism Hub ini mengkolaborasikan beberapa BUMN dan kementerian terkait Pak Menteri,” papar Eka Saputra.

Bali Maritime Tourism Hub Ultimatum diinisiasi oleh rencana pengembangan Pelabuhan Benoa menjadi BMTH sebagai salah satu upaya Pelindo III untuk Indonesia dalam rangka meningkatkan ekonomi di kawasan Indonesia Timur. BMTH akan dikembangkan menjadi tourism hub dan hub terminal energi di Indonesia Timur dengan mengedepankan kearifan lokal yaitu Tri Hita Karana (keharmonisan manusia dengan Tuhan-nya, keharmonisan manusia dengan alam lingkungannya, dan keharmonisan manusia dengan sesama).

Lebih lanjut dijelaskan, pengembangan itu salah satunya melalui pengerukan alur Pelabuhan Benoa maka hal itu dapat meningkatkan accsessbility safety and security untuk kapal Cruise yang semula berukuran panjang 280 meter menjadi 350 m yang kemudian dapat menampung hingga total 6.000 penumpang serta kapal tanker yang semula berukuran panjang 100 m menjadi 180 m sehingga dapat menampung 5x muatan curah air energi seperti minyak dan LNG, sehingga Benoa dapat menjadi alternatif hub terminal energi di kawasan Indonesia timur.

Kepada Menparekraf, Eka Saputra menyatakan hal itu mampu mendukung upaya peningkatan kunjungan wisatawan domestik dan internasional untuk menumbuhkan industri pariwisata maritim Bali. Kontribusi BMHT ini juga diharapkan meningkatkan kunjungan wisatawan domestik sebanyak 427.723 orang dan wisatawan mancanegara sebanyak 133.777 orang pada tahun 2023.

“Ini posisi strategis Pelindo III dalam menopang pariwisata indonesia ‘Butterfly Routes’ pariwisata kita,” ucap Eka Saputra.

Pencanganan kawasan Pelabuhan Benoa menjadi Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) atau gerbang wisata maritim Indonesia dan bisa menjadi trigger percepatan 10 Bali Baru. Kendati diterpa pandemi Covid-19 yang mengakibatkan terjadinya krisis kesehatan dan krisis ekonomi secara global, tak menyurutkan komitmen Pelindo III untuk terus melakukan penataan di Pelabuhan Benoa.

“Dalam kondisi pandemi inilah saatnya kita perbaiki, kita sempurnakan fasilitas di Pelabuhan Benoa agar saat pandemi berakhir kita sudah siap menyambut wisatawan kapal pesiar,” sebut Eka.

Tak hanya pengembangan tourisme hub dan hub terminal energi, pengembangannya juga dibuat untuk mempercantik kawasan Pelabuhan Benoa dan peningkatan fasilitas antara lain mencakup pembangunan gapura/candi bentar, pendirian patung Dewa Baruna, peningkatan fasilitas home port sebagai tempat naik turun penumpang.

Selain itu, Pelindo III juga telah memperluas kapasitas gedung terminal penumpang Pelabuhan Benoa yang semula hanya berkapasitas 900 orang, kini bisa menampung 3.500 orang dalam bangunan seluas 5.600 meter persegi.

Nantinya akan dibangun pula UMKM Center yang mampu menampung 150 UMKM lokal. Pelabuhan Benoa juga dilengkapi tambatan marina dan yatch, serta areal ruang terbuka hijau yang menjadi hutan kota di kawasan Pelabuhan Benoa.

“Targetnya seluruh proyek pembangunan BMTH ini bisa rampung di tahun 2023,” kata Eka Saputra seraya menambahkan Pelabuhan Benoa dirancang menjadi pelabuhan terindah di dunia namun tetap ramah lingkungan dan menjaga ekosistem sekitarnya serta tak lepas dari kearifan lokal.

Usai mendengar paparan terkait pengembangan BMTH Pelabuhan Benoa, Menparekraf Sandi Uno memberikan apresiasi dan dukungannya.

“Semua harus tepat, tepat anggaran dan tempat waktu penyelesaiannya,” kata Menparekraf Sandi Uno. (red)