Jakarta (Penabali.com) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta reformasi besar-besaran pada pelayanan imigrasi. Pasalnya, Jokowi menerima berbagai keluhan dari berbagai pihak seperti investor, turis, maupun kitas izin tinggal.
Jokowi menyebut, imigrasi bukan lagi sekadar mengontrol ataupun mengatur berbagai prosedur. Menurut kepala negara, apa yang dilakukan selama ini justru menyulitkan dan mendapat banyak kritikan.
“Ini yang diubah total, harus. Yang seharusnya auranya adalah memudahkan dan melayani. Harus berubah total. Kalau kita ingin investasi datang, turis datang, harus diubah,” ujar Jokowi pada Rapat Terbatas kebijakan Visa on Arrival dilihat dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (11/9/2022).
Mantan Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan baik visa atau kitas harus dipertimbangkan juga dampak ekonominya. Menurut Jokowi, imigrasi dan kementerian terkait harus punya orientasi yang sama dengan kebijakan pemerintah.
“Jadi orang diberikan, baik itu yang namanya visa, yang namanya kitas kalau kita ya mereka melihat itu. Kalau dia investor, investasinya berapa, sih? Dia lihat, negara itu pasti lihat. Dia membuka lapangan kerja berapa ribu orang, sih? Atau memberikan kontribusi terhadap ekonomi kita berapa, sih? Orientasinya mesti harus ke sana. Atau meningkatkan ekspor berapa, sih?” jelas Jokowi.
Jokowi mengatakan, urusan imigrasi sangat berkaitan dengan kepentingan rakyat. Sehingga tidak ada toleransi terkait berbagai kebijakan yang berpeluang merugikan rakyat. Jokowi juga meminta kepada Kemenkumham agar segera melakukan reformasi terhadap struktural imigrasi. Mereka yang tidak mampu berubah ke arah yang lebih baik, lanjut Jokowi segera diberhentikan.“Ganti itu kalau kira-kira memang enggak punya kemampuan untuk reform seperti itu, ganti semuanya dari dirjen sampai bawahnya, ganti, akan berubah. Kalau ndak, enggak akan berubah,” tutup Jokowi. (rls)