Menuju Pariwisata Produktif dan Aman Covid-19, Dispar Denpasar Terapkan Sertifikasi Protokol Kesehatan bagi Industri Pariwisata

Dinas Pariwisata Kota Denpasar merancang kepariwisataan yang produktif, sehat, dan aman dari penyebaran covid-19 di masa adaptasi kehidupan era baru.

Kadispar Denpasar MA Dezire Mulyani, Selasa (14/07/2020), di Denpasar mengatakan menyambut new normal, pihaknya menyiapkan sertifikasi atas ketaatan industri pariwisata dalam penerapan protokol kesehatan.

“Saat ini khan kita belum sepenuhnya bebas dari covid-19, namun untuk mendukung keamanan dan kenyamanan serta memastikan pariwisata yang aman covid-19, Disparda menerapkan sertifikasi protokol kesehatan secara gratis via daring. Nantinya pelaku usaha pariwisata yang memenuhi syarat akan diberikan sertifikat, dan seluruh tahapan ini gratis,” jelas Dezire Mulyani.

Dezire menambahkan, penerapan sertifikasi pariwisata ini menyasar hotel bintang 1 dan 2, hotel melati, homestay, villa, restoran, rumah makan, DTW (Daya Tarik Wisata), dan atraksi wisata termasuk tour dan travel pariwisata.

Untuk mendapat formulir permohonan, pengusaha sektor pariwisata dapat mengunduh file di https://pariwisata.denpasarkota.go.id/ dengan berkas yang terdri atas surat permohonan, asesment mandiri, berita acara, dan pakta integritas.

Selanjutnya, dalam pelaksanaan asessmen, pengusaha pariwisata diwajibkan memenuhi lampiran bukti pemenuhan baik SOP maupun dokumentasi sesuai kriteria pemenuhan, serta lampiran bukti berupa video simulasi.

Dezire menambahkan, jika sudah lengkap pada dua tahap awal, maka seluruh berkas dikirmkan ke asosiasi induk, yakni BPC PHRI Kota Denpasar di alamat email : bpc.phri.dps@gmail.com. Setelah itu akan dilaksanakan verifikasi baik secara langsung maupun virtual. Dan jika semua persyaratan sudah dipenuhi, maka akan diterbitkan sertifikat verifikasi protokol tatanan kehidupan era baru di bidang pariwisata.

“Tentunya geliat pariwisata di Bali, khususnya Kota Denpasar dapat kembali tumbuh, namun tetap mengedepankan protokol kesehatan dan penerapan keamanan pariwisata bebas covid-19, sehingga pariwisata tetap bisa tumbuh di masa adaptasi kebiasaan baru atau tatanan kehidupan normal baru ini,” harapnya. (red)