Pengusaha Gede Ngurah Widiada mengatakan tingkat kepuasan warga Denpasar terhadap pembangunan yang berada dibawah 50 persen, menjadi peluang terbuka bagi Paslon Amerta (Gede Ngurah Ambara Putra dan Made Bagus Kertha Negara) untuk merebut simpati pemilih di Pilwali Denpasar tahun 2020.
Untuk itu, Paslon Amerta sudah menyiapkan strategi khusus untuk meraup suara “mengambang” yang kemungkinan disebabkan oleh ketidakpuasan warga kota terhadap pertumbuhan pembangunan yang selama ini dijalankan pemerintah. Ia bahkan menyebut 27 persen warga Denpasar belum menentukan pilihannya.
“Kita sudah petakan itu. Sisa waktu yang kurang sebulan ini akan kita optimalkan untuk merebut swing voter,” kata pria yang lebih populer dikenal dengan panggilan Pak Oles itu.
Ditemui disela rapat konsolidasi pemenangan Paslon Amerta di Posko Amerta Jl. Tulip Denpasar, Rabu (11/11/2020), mengatakan warga Denpasar wajib mengetahui kondisi riil yang terjadi di Denpasar. Sehingga dengan begitu, Paslon Amerta akan menjawab apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan warga Denpasar.
“Branding Amerta belum begitu kuat karena itu kita gerak terus untuk mensosialisasikan visi misi dan program-program unggulan Amerta ke tengah-tengah masyarakat sehingga warga tahu Amerta hadir untuk menjawab ketidakpuasan masyarakat terhadap pertumbuhan pembangunan yang terjadi selama ini,” terang Pak Oles.
Suara-suara mengambang atau swing voter menjadi fokus Paslon Amerta untuk merebut pundi-pundi suaranya di Pilwali Denpasar. Karena itu Pak Oles mengingatkan agar seluruh tim bekerja lebih kencang lagi.
“Strategi bisa lewat media sosial. Kita beberkan apa yang menjadi keinginan masyarakat, lalu kita jabarkan visi misi dan program unggulan Amerta, dan Paslon Amerta hadir membawa solusi terhadap kebutuhan masyarakat Kota Denpasar,” papar Pak Oles. (red)