Buleleng (Penabali.com) – Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, dalam sambutannya yang dibacakan Asisten II Setda Buleleng, Made Rousmini, pada acara High Level Meeting TPID Kabupaten Buleleng, di ruang rapat Kantor Bupati Buleleng, Kamis (23/12/2021), mengapresiasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Buleleng, dalam upaya menjaga stabilitas harga dan kelancaran pasokan komoditas pangan ditengah pandemi Covid-19.
“Pengendalian inflasi daerah merupakan prasyarat pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkesinambungan dan berkeadilan serta sebagai salah satu langkah untuk meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Buleleng,” kata Rousmini.
Selain itu, pihaknya menyambut baik atas diselenggarakannya rapat koordinasi High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Buleleng dengan tema “Sinergi Pemasaran Hasil Pertanian Buleleng dalam Mengendalikan Inflasi Daerah”. Kegiatan ini sangat strategis dalam rangka mewujudkan sinergi dan komitmen bersama menjaga tingkat inflasi.
Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Donny Heatubun, dalam pemaparannya mengatakan pengendalian inflasi harga kebutuhan pangan merupakan hal mendasar untuk menjaga daya beli masyarakat yang muaranya memberikan manfaat kepada masyarakat secara luas untuk kesejahteraan.
Lebih lanjut terang Donny, kegiatan ini di tingkat kabupaten sebagai konsen yang sangat baik dari kepala daerah dalam pengendalian inflasi.
“Jika ada indikasi beberapa komoditi terjadi inflasi, dengan kewenangan kepala daerah agar bisa menginstrusikan instansi terkait untuk menjaga dan mengendalikan inflasi tersebut, sehingga tidak ada keresahan ditengah masyarakat,” jelasnya.
“Hakiki dari pengendalian inflasi adalah terjaganya harga kebutuhan dasar masyarakat. Daya beli masyarakat itu yang kita jaga secara luas untuk memberikan benefit, sehingga perekonomian masyarakat terus berjalan,” imbuhnya.
Di Kabupaten Buleleng, dari hasil Survey Pemantauan Harga (SPH) komoditas penyumbang inflasi periode Desember 2021 dari kelompok makanan adalah cabai rawit, minyak goreng, telur ayam, cabe merah dan ikan tongkol.
Kemudian penyumbang deflasi (penurunan harga) antara lain daging ayam, canang sari, bawang merah, jeruk, tomat dan buah.
Turut hadir dalam rapat tersebut, diantaranya Kepala Perum Bulog Provinsi Bali, Kepala BPS Singaraja, Kepala BPD Bali Cabang Singaraja, Kepala BRI Cabang Singaraja, Polres Buleleng, SKPD terkait, Direktur Perumda Swatantra, dan Direktur Perumda Pasar Argha Nayottama Buleleng. (rls)