Miris! Potensi Kelautan Jembrana Melimpah tapi Tingkat Konsumsi Ikan Rendah, Gus Adhi “Gerilya” Ajak Masyarakat Makan Ikan

Penabali.com – Potensi kelautan dan perikanan sangat berkorelasi dengan produksi perikanan tangkap dan budidaya yang berlimpah. Tapi ironisnya, tingkat konsumsi ikan masyarakat di Kabupaten Jembrana baru mencapai 31,02 kg per kapita. Angka tersebut masih jauh jika dibandingkan dengan angka konsumsi ikan nasional yang mencapai 56,39 kg per kapita di tahun 2020. Karena itu, persoalan ini harus segera ditanggulangi guna mencegah masyarakat di Kabupaten Jembrana tumbuh tidak optimal atau mengalami stunting dan gizi buruk.

Berangkat dari persoalan itulah, Anggota Komisi II DPR RI Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (Amatra) dengan menggandeng Sekretaris Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali serta Dinas Perhubungan, Kelautan, dan Perikanan Kabupaten Jembrana, menyelenggarakan edukasi Gerakan Masyarakat Makan Ikan (Gemarikan), bertempat di Banjar Munduk Kemoning, Desa Dangintukadaya, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Jumat (04/06/2021).

“Sebagai salah satu daerah yang memiliki potensi kelautan dan perikanan tentu kegiatan Safari Gemarikan ini kami harapkan memberi multiplayer effect yang besar bagi masyarakat di Kabupaten Jembrana,” ujar Bupati Jembrana I Nengah Tamba dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Dinas Perhubungan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jembrana.

Bupati Tamba mengatakan, Kabupaten Jembrana sangat mendukung pembangunan kelautan dan perikanan skala nasional. Untuk mengembangkan potensi kelautan dan perikanan, Pemkab Jembrana menjadikan sektor kelautan dan perikanan sebagai salah satu sektor unggulan dan andalan yang dikembangkan selama lima tahun kedepan sesuai visi misi Pemerintah Kabupaten Jembrana Tahun 2021-2024.

“Melalui kampanye Gemarikan ini kami mendorong masyarakat untuk meningkatkan konsumsi ikan sehari-sehari serta senantiasa menyajikan ikan untuk menu keluarga, menu resepsi pada acara-acara besar lainnya. Ayo makan ikan untuk mencegah stunting dan gizi buruk demi generasi Jembrana yang sehat, kuat, dan cerdas,” seru Bupati Tamba.

Sementara itu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali I Made Sudarsana mengungkapkan, tingkat konsumsi ikan masyarakat Bali di tahun 2020 baru mencapai 38,83 kg per kapita per tahun. Angka tersebut jauh lebih rendah dari angka nasional yaitu sebesar 56,39 kg per kapita.

“Melalui kegiatan perluasan Gemarikan ini saya berharap akan tumbuh kesadaran untuk pemenuhan gizi individu maupun kolektif untuk gemar mengkonsumsi ikan yang aman, sehat, dan halal,” ucap Sudarsana.

Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra.

Sementara itu, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra mengaku miris tingkat konsumsi ikan masyarakat yang cukup rendah di Kabupaten Jembrana. Padahal, kabupaten ujung barat Pulau Bali ini memiliki potensi alam utamanya kelautan dan perikanan yang melimpah.

“Saya kira ini ada yang keliru yang selama ini dilakukan para nelayan di Jembrana. Ketika mereka mendapat hasil tangkapan ikan itu semuanya dijual. Harusnya sisakan sedikit untuk dikonsumsi bersama keluarga,” kata Anggota Fraksi Partai Golkar yang lebih populer disapa Gus Adhi “Amatra” ini.

Gus Adhi yang juga turut didampingi Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Jembrana dan DPRD Provinsi Bali mengatakan, ikan sebagai salah satu sumber protein yang murah dibandingkan dengan daging, haruslah menjadi hidangan utama di meja makan keluarga. Bahkan, dihadapan ibu-ibu yang hadir di acara ini, Gus Adhi mengutarakan bahwa ikan juga dapat diolah menjadi menu hidangan yang menarik melalui diversifikasi olahan seperti sosis, nugget, bakso, kaki naga, abon ikan, dan olahan ikan lainnya.

“Ibu-ibu ini adalah komando di meja makan keluarga untuk menyediakan menu olahan ikan yang wajib dikonsumsi putra putri ibu-ibu sekalian bersama suami tercinta. Karena itu wajib makan ikan tiga kali seminggu,” pesan Gus Adhi yang juga Ketua Depidar SOKSI Provinsi Bali ini.

Ada banyak manfaat bagi masyarakat jika rutin mengkonsumsi ikan. Antara lain mencegah resiko penyakit jantung, stroke, dan darah tinggi, mencegah rematik dan meningkatkan imunitas tubuh, mencegah pikun dan penuaan dini, mengurangi resiko asma, sumber omega 3 untuk kesehatan mata, sumber protein dan kalsium untuk pertumbuhan anak, mengurangi resiko bayi lahir prematur, mengurangi resiko depresi, dan mengatur kadar gula darah pada penderita diabetes.

“Jadi jangan dikira sepele makan ikan, makan ikan itu banyak sekali manfaatnya bagi kesehatan kita,” ujar Ketua Harian Depinas SOKSI ini.

Pada kegiatan Safari Gemarikan ini, Gus Adhi bersama para undangan menyerahkan paket ikan segar yang berisi ikan kembung, steak tuna, mahi-mahi filet, fillet ikan dasar yang masih mentah dan dalam kondisi beku dan bersih, serta sudah siap diolah. (red)