Categories Berita Nasional

Mohon Saran dan Masukan, Panglima TNI dan Kapolri Bertatap Muka dengan Tokoh Masyarakat Papua

(Puspen TNI). Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., bersama Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, melakukan tatap muka dengan tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda dan tokoh wanita Kabupaten Biak Numfor dan Kabupaten Supiori, bertempat di VIP Room, Lanud Manuhua, Biak, Provinsi Papua, Selasa (27/8/2019).

Panglima TNI menyampaikan kedatangannya bersama Kapolri beserta seluruh pejabat utama Mabes TNI dan Mabes Polri adalah dalam rangka bersilaturahmi dan meminta saran dan masukan dari para tokoh-tokoh di Papua terkait peristiwa kerusuhan yang terjadi beberapa waktu lalu, agar tidak terulang kembali di bumi Papua.

Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, memahami Papua itu harus dari sudut pandang Papua, tidak boleh mengikuti sudut pandang yang lain. “Kalau kita tidak paham dengan akar permasalahan di Papua, maka akan mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Oleh sebab itu tidak perlu takut, sampaikan masukan dan saran apa adanya,” tuturnya.

“Untuk itu saya minta masukan dan saran. Ini akan kita catat dan akan terus kita evaluasi, sehingga kami paham betul dengan saudara-saudara yang berada di Papua dan kami juga bisa mengambil keputusan dari sudut pandang tentunya sudut pandang Papua. Semua adalah demi kebaikan kita semua,” terang Panglima TNI.

Dihadapan para tokoh-tokoh Papua, Panglima TNI mengungkapkan Papua itu begitu indah, damai dan budayanya juga sangat tinggi. “Indonesia harus kita jaga, Indonesia adalah rumah besar kita, Indonesia adalah milik kita semua. Semua yang ada disini adalah anugerah dan nikmat yang harus kita kelola,” ujarnya.

Panglima TNI juga mengatakan, TNI bertugas menjaga stabilitas keamanan, baik nasional maupun lokal, dan TNI tetap berkomitmen tidak ada ruang bagi kelompok-kelompok yang melakukan rasisme.

“Tidak boleh ada rasis di negeri indah dan subur ini, negeri yang kaya raya ini. Akan saya kawal proses hukum dari oknum yang melakukan tindakan rasisme,” tegasnya.

“Bhinneka Tunggal Ika adalah satu kekayaan yang berbeda-beda tetapi tetap satu. Namun demikian, kita semua harus bisa memahami masing-masing budaya yang ada di Indonesia,” imbuh Panglima TNI.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut diantaranya Ketua DPRD Supiori Yarius Maryar S.Th, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Biak Numfor Godlief Kawer, Kabaharkam Polri Komjen Pol. Condro Kirono, para Asisten Panglima TNI, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring, Danjen Kopassus Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa dan Pangdivif 3 Kostrad Mayjen TNI Achmad Marzuki, Kapolda Papua Irjen Pol. Drs. Rudolf Alberth Rodja, Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap, S.Si., M.Pd., dan Bupati Kabupaten Supiori Jules F Warikar. (red)