Jakarta (Penabali.com) – Ketua Asosiasi Museum Indonesia, Putu Supadma Rudana, menghadiri peresmian Museum dan Galeri SBY-ANI di Ploso, Pacitan, Jawa Timur, Kamis (17/8/2023). Supadma Rudana mengatakan, Museum dan Galeri SBY-ANI merupakan salah satu museum terbaik di Tanah Air.
“Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, acara malam ini berjalan dengan lancar. Museum SBY-ANI telah diresmikan oleh Presiden ke-6, bapak SBY bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-78,” ujar Supadma Rudana.
Museum seluas 1,5 hektare ini merupakan persembahan SBY untuk rakyat Indonesia masa kini dan masa mendatang, sekaligus tanda cinta abadi SBY kepada almarhumah ibu Ani Yudhoyono dan keluarga tercinta.
Selain dipenuhi koleksi barang-barang seni Ani Yudhoyono, koleksi museum SBY-ANI juga menggambarkan perjalanan SBY sejak masa kecil di Pacitan, berkarir di TNI Angkatan Darat hingga menjadi presiden RI ke-6 selama 10 tahun. Di museum ini, ada juga replika kamar kecil SBY, kamar kontemplasi, hingga gubuk komando yang bisa dipakai untuk spot foto pengunjung. Kemudian, replika perpustakaan pribadi SBY yang berisi 15.000 buku koleksi baik dalam dan luar negeri, juga buku-buku yang ditulis SBY selama menjabat sebagai Presiden RI.
Tak hanya itu. Di museum ini juga ada batik, batik Pacitan, tenun, patung, kain, alat musik dan benda-benda lainnya yang memiliki nilai seni karya tinggi yang berasal dari berbagai daerah di Tanah Air dan luar negeri.
“Museum ini dipersembahkan SBY untuk rakyat Indonesia, untuk TNI, serta persembahan sebagai bukti tanda cinta yang abadi bapak SBY kepada almarhumah Ibu Ani Yudhoyono,” kata Supadma, Anggota DPR RI Komisi VI dari Dapil Bali.
Menurut politisi asal Desa Peliatan, Ubud, Gianyar ini, bangunan museum dan galeri SBY-ANI ini tergolong istimewa, serta paling megah. Bangunan yang didominasi warna putih, serta tiang besar dan tinggi, sekilas mirip dengan bangunan White House di Amerika Serikat. Menurutnya, konsep serta desain Museum dan Galeri SBY-ANI terinspirasi dari sejumlah museum pemimpin negara, dari Soekarno, Soeharto hingga empat presiden Amerika Serikat yakni George Walker Bush, Harry S Truman, Dwigt D Eisenhower, dan Bill Clinton.
Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat ini juga mengatakan bahwa Museum dan Galeri SBY-ANI dapat menjadi sumber perekonomian baru bagi masyarakat di Pacitan. Kata Supadma, museum itu akan berdampak positif dalam berbagai aspek seperti pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial budaya dan kemajuan permuseuman di Indonesia.
“Museum ini menjadi sirkulasi ekonomi bagi masyarakat Pacitan dan sekitarnya. Terciptanya lapangan pekerjaan baru, peningkatan wisatawan, serta sektor UMKM hidup kembali sesuai dengan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pemerintah. Selain itu, dari aspek sosial kita semua tahu bahwa SBY adalah ikon Pacitan. Seorang putera terbaik dan tokoh kebanggaan masyarakat Jawa Timur yang pernah memimpin bangsa ini selama 10 tahun,” ucapnya.
Supadma Rudana menilai pendirian Museum dan Galeri SBY-Ani ini menjadi momentum kebangkitan kembali museum di Indonesia. Perhatian pemerintah daerah terhadap Museum dan Galeri SBY-Ani adalah hal yang baik dan harus dijadikan contoh bagi pemerintah daerah lainnya.
“AMI akan terus mendorong agar lembaga negara, kementerian, secara khusus dirjen kebudayaan untuk lebih memberikan perhatian, dukungan dan kontribusi nyata terhadap museum yang ada di Indonesia. Jadi, selain Museum ANI-SBY ada juga museum berbagai tokoh bangsa di Jawa Timur seperti Museum HOS Tjokroaminoto, Museum WR Soepratman, dan banyak lainnya,” tuturnya.
Asosiasi Museum Indonesia (AMI) pernah memberikan penghargaan Adi Budaya Nusantara kepada Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Bapak Pemajuan Permuseuman Indonesia. Penghargaan ini diberikan karena kontribusin SBY dalam mengawal perkembangan museum Nusantara.
“Kontribusi beliau, diantaranya adalah gerakan nasional revitalisasi museum. Lalu menggagas Gerakan Nasional Cinta Museum di Indonesia. Bapak SBY juga begitu berjasa memajukan permuseuman Indonesia, khususnya selama 10 tahun kepemimpinan beliau. Contohnya, beliau membangun Museum Kepresidenan Balai Kirti. Dimana museum tersebut menampilkan presiden-presiden Indonesia dari masa ke masa. Jadi, banyak ide beliau yang membuat terobosan untuk museum agar berbagai pihak dapat memuliakan dan menggaungkan nilai-nilai luhur peradaban dan kebudayaan bangsa Indonesia. Jadi beliau memang layak disebut bapak permuseuman Indonesia dan merupakan hal yang wajar bila diabadikan sebagai bagian sejarah perjalanan bangsa ini,” terangnya.
Sebagai informasi, kepiawaian Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam dunia lukis memang tak perlu diragukan lagi. Tidak main-main, hingga saat ini SBY sudah berhasil menciptakan lebih dari 50 karya lukisan, dan mayoritas tentang keindahan alam Indonesia. Salah satunya adalah lukisan tentang Gunung Agung Bali yang karyanya kini menjadi bagian koleksi dari Museum Rudana.
Lukisan SBY merupakan paduan antara naturalisme, realisme, ekpresionisme, serta ada unsur abstraknya. Garis-garis dalam karya lukisan SBY sangat kuat, dengan keberanian memadukan warna yang membuat kontras. Langit dan bumi di antara awan, gunung, laut dan ombaknya menyatu dengan cantik di kanvas SBY. Cat acrylic membuat paduan antara garis dan warna pemandangan menjadi sangat berkesan.
Sehari usai diresmikan, Museum SBY-ANI akan langsung dibuka untuk umum dengan jam operasional dari pukul 09.00 WIB sampai 17.00 WIB. Layanan dibuka setiap hari kecuali Selasa. Libur sehari tiap minggunya yang dimanfaatkan pengelola untuk perawatan. (rls)