Penabali.com – PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali bersama stakeholder melakukan kegiatan berkeliling Kota Denpasar dan sekitarnya menggunakan motor listrik, Sabtu (06/02/2021). Tujuan kegiatan ini untuk memperkenalkan penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) kepada masyarakat.
Dengan menempuh jarak sekitar 26 Km, rombongan memulai kegiatan dari Kantor PLN UP3 Bali Selatan melintasi Jalan PB. Sudirman – Jalan Raya Sesetan – Tol Bali Mandara – keluar di Bandara I Gusti Ngurah Rai – kembali ke Tol dan finish di PLN UID Bali.
“Naik kendaraan listrik sesuatu hal yang menyenangkan, kita representasikan dalam kegiatan ini, sambil menikmati pemandangan, sekaligus mencoba endurance dari kendaraan listrik dengan jarak tempuh sekitar 26 kilometer. Performancenya bagus banget, tenaganya juga luar biasa,” ungkap General Manager PLN UID Bali, Adi Priyanto yang memimpin rombongan berkendara bersama Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali I.G.W Samsi Gunarta dan para stakeholder lainnya.
Tak hanya nyaman untuk berkendara, kendaraan listrik juga diklaim ramah lingkungan dan lebih efisien dari segi biaya. Jika dibandingkan performa kendaraan listrik dengan kendaraan konvensional, hasilnya lebih efisien 1 : 4.
“Tentunya mengirit biaya sampai 25 persen, dari perjalanan tadi setiap 26 km, kendaraan listrik butuh biaya Rp.1.170,- kalau BBM Rp.4.702,- dengan jarak tempuh yang sama, faktor hemat juga ditentukan oleh beban pengguna kendaraan, ini yang mempengaruhi energi yang dikeluarkan motor listrik,” terang Adi.
Dengan keuntungan tersebut, Adi mengajak masyarakat untuk segera beralih dari kendaraan konvensional berbasis BBM menjadi motor listrik yang berbasis baterai.
Lebih lanjut, Lanjut GM PLN UID Bali, Adi menambahkan terkait charging, masyarakat juga bisa memanfaatkan home charger. Pelanggan Home Charging, PLN akan memberikan beberapa insentif stimulus biaya penyambungan untuk tambah daya.
Insentif diskon tarif tenaga listrik juga akan diberikan pada pukul 22.00-05.00 bagi pelanggan yang Home Charging-nya terkoneksi dengan PLN.
“80 persen diharapkan para pemakai kendaraan listrik bisa charging kendaraan di rumah menjelang tidur jam 10 malam sampai dengan pagi. Pada saat baterai dicharge kita bisa istirahat, saat mau kerja bisa langsung dipakai, sampai 50 km, keliling kota tentunya cukup,” kata Adi.
Infrastruktur untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik juga terus dikembangkan oleh PLN UID Bali. Manajer Strategi Pemasaran PLN UID Bali, Oscar Praditya menyampaikan, saat ini PLN UID Bali telah mendirikan sebanyak 107 unit SPLU (Stasiun Pengisian Listrik Umum), 5 Unit SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) dan 7 Unit SPBKLU (Stasiun Pengisian Baterai Kendaraan Listrik Umum)
Selain itu, PLN juga telah mengembangkan inovasi pengisian daya baterai kendaraan listrik menggunakan aplikasi Charge-In.
“Tanggal 29 Januari 2021 kami meluncurkan aplikasi Charge-In untuk mendukung oeprasional kendaraan listrik, apabila ingin charge bisa lewat aplikasi menentukan titik mana lokasi Charge-In pada peta,” jelas Oscar.
“Pengguna bisa melihat historis pemakaian, memasukkan scan barcode di aplikasi dipilih berapa lama charge dan otomatis mesin mengisi ke mobil listrik tersebut,” tambahnya.
Ia menjelaskan untuk kendaraan listrik roda dua dalam sekali pengisian membutuhkan daya sebesar 450 watt dengan kapasitas baterai 1,44 kWh dengan waktu charging selama 3 jam.
“Sudah bisa digunakan saat ini, untuk mobil integrasi Charge-In Bali siap Charge-In minggu depan di depan Tiara Dewata atau Tol Bali Mandara. Kedepan akan dikembangkan di 67 titik lainnya.” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali I.G.W Samsi Gunarta menyampaikan, bahwa kendaraan listrik sangat nyaman digunakan karena tanpa polusi.
“Enak dipakai, nyaman dan tidak mengeluarkan suara jadi lebih fokus berkendara, banyak peluang dari kendaraan listrik ini,” ujarnya.
Produsen kendaraan listrik pun menyambut baik langkah PLN yang turut menggalakkan penggunaan kendaraan listrik sehingga lebih familiar dan diterima di kalangan masyarakat. Bahkan, Perusda Bali pun menyambut baik dengan menyiapkan lahan seluas 100 hektar untuk kawasan industri khusus untuk memproduksi kendaran listrik di Bali dan memberdayakan sumber daya manusia (SDM) di Bali secara massif. Hal ini diperkuat dengan Pergub Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih yang selaras dengan teknologi yang diusung dari kendaraan listrik.
“Kami siapkan lahan 100 hektare untuk menjadi kawasan industri sehingga baik PLN, perguruan tnggi, pemerintah, produsen bisa berkolaborasi sehingga kendaraan listrik bisa dirakit di Bali serta Vocational Trainingnya, memanfaakan lokal konten dari hulu ke hilir, hal yang luar biasa manfaatnya, Pak Gubernur mensupport,” ungkap Direktur Utama Perusda Bali Nyoman Kami Artana yang turut dalam konvoi tersbut. (red)