Penabali.com – PDI Perjuangan Provinsi Bali menggelar Lomba Desain Kreasi Busana Adat Ke Kantor Pakem Bali. Puncak pengumuman pemenangnya dirangkaikan dengan acara Dialog Interaktif Desain Kreasi Busana Adat ke Kantor Pakem Bali Indonesia Berkepribadian Dalam Kebudayaan Memantapkan Implementasi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
Acara diadakan di Aula Kantor DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, Minggu (09/05/2021). Hadir sebagai keynote speaker Ketua TP PKK dan Dekranasda Provinsi Bali Ni Putu Putri Suastini Koster sekaligus membuka acara dialog interaktif ini. Turut hadir Sekretaris PDI Perjuangan Provinsi Bali IGN Jaya Negara, Ketua Panitia HUT ke-48 PDI Perjuangan Provinsi Bali, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Bali, serta para peserta lomba. Kegiatan ini menerapkan protokol kesehatan yang ketat dimana sebelum memasuki tempat acara, seluruh hadirin wajib melewati rapid test antigen.
Dalam dialog interaktif ini, hadir sebagai pembicara desainer Bali Anak Agung Ngurah Anom Mayun K. Tanaya dan Tjok Istri Ratna C.S., sebagai Ketua Jurusan Desain Mode ISI Denpasar.
Kegiatan lomba ini sebagai rangkaian perayaan HUT ke-48 PDI Perjuangan ke 48 Tahun 2021 yang mengusung tema “Indonesia Berkepribadian Dalam Kebudayaan” sekaligus sebagai upaya memantapkan Implementasi Program Nangun Sad Kerthi Loka Bali.
Kegiaran ini sebagai tanggung jawab kader partai dan simpatisan dalam mengimplementasikan Peraturan Gubernur (Pergub) Bali No.79 tahun 2018 terkait penggunaan busana adat Bali sesuai etika dan estetika budaya Bali dan karakter bangsa, sekaligus Surat Edaran Gubernur Bali No.4 Tahun 2021 tentang Penggunaan Kain Tenun Ikat atau Endek Bali.
“Sebagai kader PDI Perjuangan, kami merasa bertanggungjawab untuk melestarikan budaya Bali dan mensosialisasikan penggunaaan busana adat yang sesuai dengan pakem, dimana dalam pakem tersebut terkandung filosofi mendalam yang menjadi warisan serta tradisi para leluhur,” ujar koordinator lomba Ni Wayan Sari Galung dalam sambutannya.
Sari Galung melanjutkan, kegiatan lomba ini juga memberikan kesempatan berkreasi pada generasi muda untuk menuangkan bakatnya walau dalam situasi pandemi dan dalam upaya meningkatkan kreativitas anak-anak sekolah dan mahasiswa, sekaligus melestarikan keragaman kebudayaan bangsa terutama busana adat pakem Bali secara berkelanjutan.
Sejalan dengan program pemerintah dalam membangun karakter bangsa yang berkepribadian dalam kebudayaan, jelasnya, lomba ini melibatkan 9 DPC PDI Perjuangan kabupaten/kota dengan total peserta 136 orang yang terdiri dari pelajar SMA/SMK dan mahasiswa.
Adapun rincian jumlah peserta masing-masing kabupaten kota adalah Denpasar 40 peserta, Gianyar 29 peserta, Singaraja 19 peserta, Badung 17 peserta, Bangli 13 peserta, Tabanan 10 peserta, Jembrana 4 peserta, Klungkung dan Karangasem masing-masing 2 peserta.
Sari Galung menerangkan, kegiatan lomba diawali dengan Technical Meeting via ZOOM pada tanggal 6 April 2021, dilanjutkan dengan penyetoran desain ke masing-masing DPC pada 21 April 2021.
Penilaian lomba dilaksanakan pada 28 April 2021 di Kantor DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali dengan melibatkan dewan juri yang sudah profesional di bidang desain busana.
“Pengumuman pemenang kami rangkaikan dengan dialog interaktif hari ini untuk lebih memahami tentang kain tenun Bali dan bagaimana mendesain busana adat Bali yang dibawakan oleh narasumber yang sudah sangat kompeten,” jelas srikandi banteng moncong yang duduk sebagai Anggota DPRD Bali itu.
Sari Galung menekankan pemenang dalam lomba ini nantinya harus mengimplementasikan desain kreasinya dalam bentuk busana siap pakai dan rencananya akan diperagakan pada puncak peringatan Bulan Bung Karno pada Juni 2021. Setiap pemenang berhak atas hadiah uang tunai dan piagam penghargaan dan semua peserta mendapat piagam.
“Besar harapan kami kegiatan lomba ini juga menjadi bagian dari kegiatan untuk membangkitkan perekonomian di Bali khususnya busana adat Bali, serta kami juga berharap desain-desain peserta lomba bisa dipakai instansi pemerintah maupun swasta dan kader-kader PDI Perjuangan,” jelas politisi dari Denpasar.
Sementara itu, Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster menyatakan sangat mengapresiasi upaya PDI Perjuangan yang turut mengimplementasikan peraturan-peraturan daerah, salah satunya tentang menjaga dan melestarikan budana adat Bali. Seniman Bali multitalenta ini juga mengingatkan, mulai dari generasi muda Bali inilah tradisi adat dan budaya Bali khususnya busana Bali itu, wajib memperhatikan etika dan estetikanya.
Ia lalu mencontohkan. Secara etika, tentu busana adat Bali disesuaikan peruntukkannya. Kalau saat sembahyang di Pura, merajan, ataupun sanggah yang sifatnya keagamaan, tentu busananya yang sopan, tidak menggunakan busana yang memperlihatkan anggota tubuh secara terbuka. Begitu juga bagi pria.
“Kalau estetika tentu juga yang diwariskan oleh leluhur kita, kain tradisional seperti endek, songket, rangrang dan lainnya yang memang diproduksi oleh pengrajin lokal kita di Bali. Busana boleh saja dimodifikasi sesuai perkembangan jaman tapi tetap tidak menghilangkan warisan leluhur kita,” tutur perempuan yang akrab disapa Bunda Putri ini.
Terkait Lomba Desain Kreasi Busana Adat Ke Kantor Pakem Bali dalam rangka HUT ke-48 PDI Perjuangan ini, Bunda Putri mengatakan sangat mengapresiasi karya-karya anak muda Bali dengan desain yang apik dan sesuai pakem Bali.
“Karya-karya anak muda ini kedepan bisa dipakai oleh OPD di seluruh Bali, meski tidak seragam, paling tidak tiap OPD bisa pakai desain yang berbeda dari karya-karya anak muda kita ini,” ujarnya.
Setelah melewati tahap penjurian yang ketat, pihak panitia akhirnya mengumumkan para pemenangnya. Dan berikut daftar juaranya:
– Juara 1 Ni Putu Nirmala Dewi Widhiasih dari Unud;
– Juara 2 Ida Ayu Made Trisna Resyawari dari SMKN 2 Sukawati;
– Juara 3 Fersya Putri Efendi dari SMKN 4 Denpasar;
– Juara Harapan 1 I Putu Yosa Rio dari SMKN 4 Bangli;
– Harapan 2 Ni Luh Sri Utami dari ISI Denpasar; dan
– Juara Harapan 3 Thavana Ayu Maylani SMAN 1 Kuta Selatan. (red)