Buleleng (Penabali.com) – Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, menyampaikan Nota Pengantar Laporan Keterangan Pertangungjawaban (LKPJ) Akhir Tahun 2021 kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Buleleng.
LKPJ Akhir Tahun 2021 ini merupakan pelaporan pelaksanaan Tahun ke-4 dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Buleleng Tahun 2017-2022.
“Secara substantif melalui LKPJ Bupati Buleleng tahun 2021 ini menyampaikan pelaksanaan program, kegiatan dan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Buleleng Tahun 2021. Meliputi penyelenggaraan 6 Urusan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar, 18 Urusan Wajib yang tidak berkaitan Pelayanan Dasar, 6 Urusan Pemerintahan Pilihan,” jelas Bupati Agus Suradnyana saat menyampaikan Nota Pengantar LKPJ Bupati Buleleng Tahun 2021, pada Rapat Paripurna di Ruang Sidang Utama DPRD Kabupaten Buleleng, Senin (28/3/2022).
Kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Buleleng Tahun 2021 pada masa pandemi dalam rangka pemulihan ekonomi, percepatan pelaksanaan program vaksinasi, pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah serta Pembiayaan Daerah Kabupaten Buleleng Tahun Anggaran 2021 sudah berjalan baik sesuai ketentuan yang berlaku. Hal tersebut diantaranya Pendapatan Daerah, yang dirancang sebesar 2,15 triliun rupiah lebih, terealisasi sebesar 2,08 triliun rupiah lebih atau 96,50%. Komponen Pendapatan Daerah terdiri dari Pendapatan Asli Daerah sebesar 395,07 miliar rupiah lebih, terealisasi 391,98 miliar rupiah lebih atau 99,18%.
“Pendapatan Transfer sebesar 1,64 triliun rupiah lebih terealisasi 1,57 triliun rupiah lebih atau 95,68% dan Lain-lain Pendapatan yang Sah sebesar 117,42 miliar lebih terealisasi sebesar 116,23 miliar lebih atau 98,99%,” jelas Agus Suradnyana.
Selain itu, Bupati Suradnyana menambahkan terkait dengan Belanja Daerah, yang dirancang sebesar 2,21 triliun rupiah lebih, terealisasi sebesar 2,07 triliun rupiah lebih atau 93,99%. dengan rincian Belanja Operasi sebesar 1,72 triliun rupiah lebih terealisasi 1,62 triliun rupiah lebih atau 94,03%, Belanja Modal sebesar 235,65 miliar rupiah lebih terealisasi 202,52 miliar rupiah lebih atau 85,94%, Belanja Tidak Terduga sebesar 8,73 miliar rupiah lebih terealisasi 5,19 miliar rupiah lebih atau 59,39% dan Belanja Transfer sebesar 244,87 miliar rupiah lebih terealisasi 236,96 miliar rupiah lebih atau 96,77%.
“Termasuk juga Pembiayaan Daerah, Penerimaan Pembiayaan dirancang sebesar 98,55 miliar rupiah lebih, terealisasi sebesar 68,55 miliar rupiah lebih atau 69,56%. Sedangkan pada pos Pengeluaran Pembiayaan dirancang sebesar 39,00 miliar rupiah lebih terealisasi 9,00 miliar rupiah lebih atau 23,08%. Sehingga Pembiayaan bersih yang dirancang 59,55 miliar rupiah lebih terealisasi sebesar 59,55 miliar rupiah lebih atau 100%,” imbuhnya.
Dengan sisa waktu sebelum Bupati dan Wakil Bupati Buleleng purna tugas pada tahun ini, Bupati Suradnyana berharap yang terpenting yakni keadaan segera normal. Catatan-catatan yang diberikan agar bisa menjadi harapan agar kepala daerah berikutnya dapat menyelesaikan capaian yang belum terwujud.
“Di sisa masa jabatan saya, yang saya lakukan bersama Sekda dan seluruh jajaran Pemkab Buleleng sudah mengadakan rapat evaluasi. Pertama yang paling mendasar yakni upaya yang dilakukan untuk serapan APBD sesuai dengan arahan Presiden RI agar 40 persen didapat dari pemanfaatan bahan lokal dalam negeri ini kan harus di review semuanya, jadi kita masih menyiapkan regulasi agar tidak salah, itu aja sih yang kita fokuskan sekarang,” pungkasnya. (rls)