Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Bali, Ida Bagus Oka Gunastawa menegaskan, pendirian sebuah partai politik tidak hanya menggapai kekuasaan semata. Partai politik juga tidak nyata dan riil bertanggungjawab untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat.
Ditangan Surya Paloh, Partai NasDem lahir ditengah kegalauan bangsa ini. NasDem lahir ditengah suasana ketidakpercayaan masyarakat terhadap kekuatan partai politik. Kasus-kasus korupsi yang kerap dilakukan para elit partai politik, mengakibatkan kepercayaan masyarakat semakin terdegradasi terhadap partai politik.
“Kita sadar partai politik hadir untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat. Demokrasi diciptakan untuk kesejahteraan. Tetapi sebagian masih berpikir bahwa partai politik dan demokrasi hanya jalan menuju kekuasaan. Nasdem menolak itu,” tegasnya saat orasi politik pada acara Deklarasi Kampanye Damai yang diselenggarakan KPU Bali, di Lapangan Puputan Niti Mandala Renon, Denpasar, Minggu (24/3).
Oka Gunastawa juga mengatakan, melihat kondisi partai politik saat ini yang cenderung hanya ingin merebut kekuasaan dan mengesampingkan upaya dan perjuangan untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat, Partai Nasdem justru tidak ingin menggunakan cara-cara berpikir ke belakang seperti itu.
“Rakyat sudah capek dan menderita. Rakyat tidak butuh parpol yang banyak tapi justru jadi beban bangsa ini,” ungkap politisi asal Karangasem ini.
Politisi yang kini memantapkan diri sebagai caleg DPR RI dari Partai NasDem nomor urut 1 dapil Bali ini, mengatakan NasDem sejak awal telah berkomitmen tidak ingin membebani keuangan negara. Salah satu wujud komitmen itu terkait tekad NasDem yang menolak uang saksi dibebankan ke APBN.
“NasDem satu-satunya partai yang menolak dana saksi dibebankan kepada negara tapi seharusnya dana saksi dibebankan kepada parpol. Negara sudah habis 25 triliun untuk menyelenggarakan pemilu seperti ini. Karena itu NasDem dengan tegas menolak karena NasDem hadir tidak igin menjadi beban bagi negara tapi NasDem hadir sebagai solusi,” sebutnya.
NasDem tidak hanya hadir sebagai partai politik baru tetapi NasDem menggunakan cara-cara baru dalam berpartai. NasDem menerapkan politik anti mahar, menolak dana aspirasi, menolak dana tunjangan. “Jadi parpol tidak hanya sekedar menjadi anggota DPR, jadi gubernur bupati kepala daerah tetapi partai politik harus hadir menjadi solusi dari beragam persoalan bangsa ini. Seng Nasdem Seng Keren,” tegasnya penuh semangat. (red)