Denpasar (Penabali.com) – Kasus varian omicron diketahui dengan cepat menyebar, namun diketahui juga gejalanya cukup ringan hingga pasien dapat pulih tanpa harus dirawat di rumah sakit.
Walaupun diindikasikan bergejala ringan, masyarakat diharapkan tetap meningkatkan kewaspadaan, tidak gegabah, maupun panik dengan segala kemungkinan yang terjadi.
“Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada namun tidak perlu panik jika ada kenaikan jumlah kasus yang cepat dan banyak,” ujar Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Made Rentin, Kamis (20/01/2022).
Cara positif menyikapi kenaikan kasus varian Omicron menurut Rentin adalah tetap mengikuti protokol kesehatan dengan disiplin dan segera mengikuti program vaksinasi jika sudah mendapat jadwal.
“Sudah mengikuti vaksinasi, protokol kesehatan tetap harus dijalankan dengan ketat. Setidaknya demi 5 alasan, yakni untuk melindungi diri sendiri; melindungi orang lain; mencegah munculnya varian baru; menghentikan rantai penyebaran virus; serta menjaga rumah sakit dan tenaga kesehatan tetap aman,” ungkapnya.

Penyebaran yang cepat ditakutkan terjadi ketika masyarakat mulai lengah. Ia pun mengajak masyarakat untuk kembali mengingat keberhasilan penanganan pandemi Covid-19 khususnya di Bali yang bisa dilewati secara bersama-sama. Dengan semangat gotong royong, sinergi antara kebijakan yang diterapkan Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota bersama peran serta masyarakat yang antusias untuk bisa terlepas dari pandemi dan bisa menjalani kehidupan secara normal kembali.
“Yuk, tetap taat laksanakan protokol kesehatan dengan pakai masker secara benar setiap bepergian, jaga jarak saat berinteraksi dengan orang lain, rutin mencuci tangan pakai sabun setelah menyentuh benda yang dipegang banyak orang, serta membuka jendela untuk sirkulasi udara yang lebih baik, dan tidak lupa sigap menutup mulut dengan siku terlipat ketika batuk atau bersin. Jika bukan kita yang saling jaga, siapa lagi ??!!,” pungkas Rentin.
Siaran pers tersebut pun senada dengan kutipan pernyataan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin pada laman info grafis yang dibagikan di media sosial bahwa dalam menghadapi penyebaran gelombang Omicron masyarakat harus tetap siaga, dan tidak perlu khawatir berlebih.
Pengalaman menunjukkan walaupun naiknya cepat, tapi gelombang Omicron turunnya juga cepat. Yang penting tetap menjaga prokes, disiplin melakukan surveilans dan percepat vaksinasi bagi yang belum dapat vaksinasi.
“Kenaikan transmisi omicron akan jauh lebih tinggi daripada delta, tetapi yang dirawat lebih sedikit. Sehingga strategi layanan dari Kemenkes dari yang sebelumnya ke RS sekarang fokusnya ke rumah. Karena akan banyak yang terinfeksi namun tidak perlu ke RS,” ujar Menkes. (rls)