Orientasi Pengurus Kwarda Bali Menuju Gerakan Pramuka “Goes to Four Point Zero”

Menuju Pramuka 4.0, Kwarda Bali menyelenggarakan Orientasi Pengurus Masa Bakti 2019 – 2024, Minggu (26/01/2020). Orientasi melibatkan segenap pengurus Kwartir Daerah Gerakan Pramuka, Lembaga Pemeriksa Keuangan (LPK) dan Badan Kelengkapan Kwartir Daerah Bali masa bakti 2019-2024. Tujuannya untuk memberdayakan fungsi seluruh pengurus, sehingga di setiap pengurus mampu menjalankan tugas dan fungsinya.

Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Bali. I Made Rentin mengatakan, tujuan mengajak seluruh pengurus Kwarda Bali agar semua pengurus berfungsi efektif sesuai bidang tugasnya. Sehingga ke depan mampu meningkatkan kompetensi bidang kepramukaan mengacu amanat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 224 tahun 2007, yang isinya untuk mengoptimalkan tugas pokok dan fungsi organisasi.

“Semoga apa yang dilaksanakan hari ini bisa menjadi informasi, wawasan dan pemahaman tentang bagaimana kondisi Gerakan Pramuka yang telah ditetapkan sebagai pendidikan yang diatur dengan undang undang,” ucap Rentin.

Diharapkan kepada pengurus setelah mengikuti kursus orientasi dapat lebih aktif memberikan pemikiran, gagasan ataupun ide-ide yang pada akhirnya dapat melakukan aksi untuk kemajuan Gerakan Pramuka Bali menuju Pramuka Kwarda Bali “Goes To Four Point Zero”.

Kepala Pusdiklatnas Joko Mursito mengatakan kegiatan orientasi ini wajib diapresiasi. Pergantian kepengurusan di Kwarda Bali ini adalah suatu gerakan regenarasi yang harus dilalui dan harus dilaksanakan.

“Jadi ibarat patah tumbuh hilang berganti. Ini mesti selalu ada,” ujar Joko.

Joko berharap kepada kepengurusan yang baru harus lebih baik, penuh semangat penuh gairah di dalam melaksanakan perubahan menuju reformasi birokrasi yang bagus menuju revolusi mental.

“Pemuda dan anggota pramuka sebagai kelompok yang berdiri garda terdepan dalam pembangunan generasi muda, dan harus terus ditingkatkan pembinaannya. Pendidikan kepramukaan bisa dibangun sesuai dengan Satya dan Dharmanya bisa diadopsi dalam perilaku sehari-hari,” tutup Joko. (red)