Categories Denpasar Kesehatan

Ozonisasi Efektif Bunuh Virus dan Bakteri, Jadi Alternatif Solusi Putus Penyebaran Covid-19

Ozon merupakan gas beracun sehingga bila berada dekat permukaan tanah akan berbahaya jika terhisap dan dapat merusak paru-paru.

Namun dalam dunia kesehatan, ozon menjadi bermanfaat karena fungsi dan kegunaannya dapat membunuh virus, kuman, dan bakteri secara efektif. Proses ini dikenal dengan sebutan ozonisasi.

Direktur PT OTRIKLIN, Putu Yindi, di Kuta, Badung, Sabtu (11/04/2020), mengatakan proses ozonisasi belum banyak dikenal masyarakat khususnya di Bali. Padahal dari sisi kesehatan, ozonisasi sangat berguna untuk membersihkan udara-udara kotor, dan membunuh bakteri serta kuman yang berbahaya bagi kesehatan.

“Fungsi ozon dengan kapasitas tertentu dalam sebuah ruangan dia akan dapat membunuh virus dengan efektif. Misalnya dalam ruangan dengan kapasitas 12 meter persegi dengan kandungan ozon 2 gram per jam itu sudah efektif untuk membunuh virus, kuman, dan bakteri di dalam ruangan tersebut,” ujar Yindi.

Dalam upaya pemerintah mempercepat penanganan pandemi virus vorona (covid-19), ozonisasi menjadi satu solusi efektif dan aman untuk mencegah penyebaran covid-19 makin meluas lagi. Yindi mengatakan, ozonisasi sudah pernah dilakukan ketika erupsi Gunung Agung tahun 2017 silam. Ketika itu, jelasnya, ozonisasi dilakukan pada tenda-tenda pengungsi selama dua minggu. Hasilnya, tak sedikit pengungsi merasakan udara yang segar dan sehat. Tentunya juga dapat membunuh virus, kuman, dan bakteri didalam tenda-tenda pengungsian.

“Hanya saja ozonisasi masih terdengar awam di telinga masyarakat kita. Namun demikian karena kami juga bergerak untuk kemanusiaan usaha akan terus kami lakukan demi menjaga udara Pulau Bali menjadi bersih dan sehat,” pungkas Yindi.

Ia menjelaskan, ozon itu molekul oksigen (O3) yang terbentuk dari oksigen (O2 dan O1). O1 didapat dari reaksi ultraviolet.

“Jadi oksigen disinari dia terpecah dari O1 dan O1 ini bergabung dengan oksigen menjadi O3. O3 ini sifatnya radikal bebas dan molekulnya tidak stabil. Tidak stabil saat terkena sel-sel mikro organisme langsung mengoksidasi sel-sel mikro organisme tersebut sehingga virus bakteri kuman akan mati. Setelah dia bekerja dan ketemu dengan oksigen O3 ini akan terlepas kembali menjadi O2 sehingga udara bisa dihirup kembali,” papar Yindi yang didampingi ayahnya, Parwata.

Yindi mengungkapkan saat mengozonisasi sebuah ruangan, maka ruangan tersebut harus diberikan sirkulasi udara yang bagus sehingga O3 dan O2 bercampur serta kadar O3 akan menurun. Kelebihan ozon ini juga karena dibuat dari oksigen dan kembali lagi menjadi oksigen maka tidak ada ampas dan merupakan oksidan alami dan ramah lingkungan.

“Setelah proses ozonisasi selesai maka udara akan terasa bersih seperti di pegunungan, udara yang kita hirup jadi sehat,” sebut Yindi.

Yindi menerangkan, ozonisasi ini sangat aman digunakan karena tanpa menggunakan bahan kimia. Cara kerjanya ozonisasi membersihkan semua permukaan dan udara secara alami.

“Sangat efektif untuk area tertutup karena udara yang mengandung ozon mampu menjangkau permukaan atau celah-celah yang tidak terjangkau oleh media steril selain udara,” terangnya.

Yindi berharap ditengah pandemi covid-19, ozonisasi jadi alternatif efektif untuk membunuh virus, kuman, dan bakteri. Cara kerjanya yang efektif dan ramah lingkungan, tentu sangat aman penggunaannya.

“Selama ini kami hanya melayani servis ke hotel-hotel maupun villa. Kalau rumah sakit, baru RS Unud yang melakukan ozonisasi yang diprakarsai Kadin Bali dan dipimpin langsung ketumnya Made Ariandi,” ungkap Yindi. (red)