Meskipun ditengah perhelatan perebutan kursi di Pilwali Denpasar, Calon Walikota dan Wakil Walikota Denpasar Periode 2020-2025, Gede Ngurah Ambara Putra dan Made Bagus Kertanegara (Paket Amerta) tetap menjaga rasa menyame braye, hidup rukun, dan menghargai serta menghormati perbedaan.
Prinsip itulah yang ditunjukan Paslon nomor urut 2 ini ketika mengajak Paket Jaya-Wibawa (I Gusti Ngurah Jaya Negara dan I Kadek Arya Wibawa) sembahyang bersama di Pura Jagatnatha Denpasar, Jumat (25/09/2020).
Cara ini dilakukan Paket Amerta karena menurut Cawali Ngurah Ambara Putra, dirinya ingin selalu menjaga budaya salah satunya seperti rasa menyame braye yang harus tetap terjaga serta dipupuk.
“Hal tersebut (menyame braye, red) merupakan budaya kita dan itu bisa dilihat dalam misi dan visi kami Peket Amerta,” jelas Cawali Ngurah Ambara Putra.
Menurut pria yang juga penggiat seni dan budaya ini, bahwa berbudaya dalam bingkai kearifan lokal telah diwariskan oleh leluhur sejak lama. Peninggalan adiluhung ini wajib dan harus terua dijaga dan dijalani dengan sebaik-baiknya.
“Itu harus benar-benar kita jalankan, bukan hanya sekedar wacana dibibir saja. Jika tidak dijalankan, tentu hal tersebut akan sangat terbalik,” ucapnya.
Dalam persembahyangan bersama ini, kedua pasangan calon yang merupakan putra-putra terbaik Kota Denpasar ini terlihat sangat akrab dan penuh suasana kekeluargaan.
“Semangat inilah yang kami bangun bersama di Kota Denpasar. Kita berkompetisi menjadi ysng terbaik tanpa harus saling menjatuhkan. Prinsi menyame braye harus kita kedepankan,” tegasnya. (red)