Anggota Komisi IV DPR RI Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra menyerahkan bantuan penguatan ekonomi masyarakat senilai 4,2 milyar lebih yang diterima sejumlah kelompok tani dan subak berupa alat dan mesin pertanian seperti Rice Transplater, Combine Harvester, Traktor Roda Empat, dan Pompa Air, di Balai Desa Baluk, Kecamatan Negara, Jembrana, Kamis (24/12/2020) dan pada Jumat (25/12/2020).
Bantuan ini dalam rangka mendukung program ketahanan pangan/swasembada pangan melalui kegiatan UPSUS untuk meningkatkan produksi Pajale Babe. Namun alah satu permasalahan yang dihadapi petani adalah masih kurangnya jumlah alat dan mesin pertanian seperti Power Threster dan Corn Sheller, Traktaor Roda Empat, dan Rice Transpleter, Combine Harvester.
Anggota Fraksi Partai Golkar yang akrab disapa Gus Adhi itu menyatakan, gelontoran dana milyaran rupiah berupa alat dan mesin pertanian ke kabupaten ujung barat Pulau Bali adalah yang terbanyak dibandingkan kabupaten/kota lainnya di Bali.
Menurut Gus Adhi, Kabupaten Jembrana mendapat bantuan paling banyak karena Ia punya mimpi besar untuk menjadikan kabupaten dengan luas 841,80 km² itu sebagai industri pertanian dan kabupaten pertama sebagai kabupaten swasembada pangan.
Hal itu menurutnya bisa dilakukan karena luas hamparan lahan di Kabupaten Jembrana memungkinkan melakukan mekanisasi pertanian secara maksimal dengan alat yang memadai. Apalagi kearifan lokal berupa sumber daya manusia pertaniannya sangat potensial didukung ketersediaan air yang memadai.
“Tentu untuk mendukung mimpi besar itu diperlukan pertanian yang berkelanjutan, salah satu yang dapat dilakukan adalah menjaga kawasan hutan dimana dari sekian luas Kabupaten Jembrana 40 persennya adalah kawasan hutan,” kata Gus Adhi.
Ditegaskan lagi, Kabupaten Jembrana sangat potensial mengembangkan pertanian dalam arti luas. Manggis, coklat, cengkeh, durian, dan mangga menjadi produk pertanian yang jika digarap serius dapat memberikan kesejahteraan bagi petani dan masyarakat secara luas. Belum lagi sektor kelautannya yang dapat digarap optimal dengan pemberdayaan masyarakat pesisir.
Selain itu kata Gus Adhi, masyarakat penyangga hutan juga wajib untuk menjaga kawasan hutan dengan baik. Kawasan hutan di Jembrana yang banyak bersentuhan dengan pantai, jika diberdayakan dengan maksimal, ia tak hanya memberikan kesejahteraan bagi masyarakat namun juga bermanfaat sebagai sumber kehidupan.
“Perlu dibuat zonasi pertanian, mana pertanian industri mana pertanian pariwisata, dari 841,80 km² luas Jembrana dimana 40 persennya adalah kawasan hutan maka ini jadi sumber air, sumber pertanian. Saya harap kepada bupati terpilih dapat merealisasikan Jembrana sebagai kabupaten swasembada pangan,” ujar Gus Adhi yang juga Ketua Depidar SOKSI Provinsi Bali. (red)