Categories Denpasar Pendidikan

Pancasila Wajib Dihayati Sebagai Ideologi Bangsa, Gus Adhi: Empat Pilar Kebangsaan Penguatan Karakter Bangsa

Denpasar (Penabali.com) – Faktor penyebab ketidakpastian jati diri dan karakter bangsa berdasarkan buku Induk Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa 2010-2025, diantaranya yakni disorientasi dan belum dihayatinya nilai-nilai Pancasila sebagai filosofi dan ideologi bangsa. Kemudian, keterbatasan perangkat kebijakan terpadu dalam mewujudkan nilai-nilai esensi Pancasila.

Selain itu, juga bergesernya nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai budaya bangsa, ancaman disintegrasi bangsa, dan melemahnya kemandirian bangsa.

“Rumah kebangsaan ini perlu ditopang oleh empat pilar yaitu Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD Negara Republik Indonesia 1945 sebagai konstitusi negara serta Ketetapan MPR RI Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai bentuk negara dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara yang harus kita jaga senantiasa dan selalu harmonis dalam perbedaan ini,” jelas Anggota Badan Sosialisasi MPR RI, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra, saat menjadi pembicara Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Kampus Universitas Ngurah Rai, Denpasar, Rabu (17/5/2023).

Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan berlangsung komunikatif dimana mahasiswa Universitas Ngurah Rai sangat aktif menyampaikan pandangan dan pertanyaan kepada pembicara. (foto: ist.)

Salah satu misi Pembangunan Nasional (RPJPN 2005-2025) yakni terwujudnya karakter bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, dan bermoral berdasarkan Pancasila, yang dicirikan dengan watak dan perilaku manusia dan masyarakat Indonesia yang beragam, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, dan berorientasi IPTEK.

Empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila sebagai Dasar Ideologi Negara, UUD Tahun 1945 sebagai konstitusi negara serta ketetapan MPR, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara, dan Bhinneka tunggal Ika sebagai semboyan negara, wjaib terus dibumikan ke seluruh pelosok Nusantraa, ke seluruh sendi kehidupan masyarakat Indonesia dan ke seluruh lapisan masyarakat, tak terkecuali di lingkungan perguruan tinggi.

“Nilai-nilai empat pilar ini perlu kita tanamkan kepada mahasiswa dan juga dalam kaitan mereka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, dan pengabdian kepada masyarakata,” terang Anggota DPR RI Komisi II yang akrab disapa Gus Adhi.

Mahasiswa Universitas Ngurah Rai sangat aktif berdiskusi dengan pembicara. (foto: ist.)

Politisi Golkar yang dikenal sangat merakyat dari Jero Kawan, Kerobokan, Badung ini mengungkapkan akibat ketidakhadiran negara terhadap pembinaan mental dan ideologi bangsa berakibat fatal karena paham radikalisme, ekstremisme, maupun kilafah kian telah masuk ke berbagai sendi kehidupan. Gus Adhi membeberkan fakta mengerikan bahwa diambil dari berbagai sumber menyebutkan 63 persen guru memiliki opini intoleran terhadap agama lain, ada 3 persen anggota TNI terpapar ekstremisme, 19,4 persen ASN tidak setuju Pancasila. Lalu ada 36,5 persen mahasiswa kampus Islam setuju kilafah, dan ada 7 kampus terpapar ekstremisme agama.

Karena itu, upaya pembangunan karakter bangsa patut dilakukan dengan penguatan implementasi Empat Pilar Kebangsaan diantaranya pengukuhan Pancasila sebagai falsafah dan ideologi negara, pengukuhan nilai dan norma konstitusional UUD NRI Tahun 1945, penguatan komitmen kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), penguatan nilai-nilai keberagaman sesuai dengan konsepsi Bhinneka Tunggal Ika serta penguatan keunggulan dan daya saing bangsa untuk keberlanjutan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia dalam konteks global.

“Kita harapkan mahasiswa di kampus Universitas Ngurah Rai dapat menjadi agen-agen Empat Pilar Kebangsaan,” tegas Gus Adhi.

Dalam Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ini turut hadir Ketua Pembina Yayasan Jagadhita Denpasar Ketut Purya, Ketua Yayasan Jagadhita Denpasar Dr. Drs. A.A Gde Raka, M.Si., Rektor Universitas Ngurah Rai Dr. Ni Putu Tirka Widanti, S.S., MBA., M.M., M.Hum., para wakil rektor Universitas Ngurah Rai, Direktur Pascasarjana dan para dekan di Universitas Ngurah Rai serta ratusan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Ngurah Rai.

Tirka Widanti mengapresiasi Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ini digelar Gus Adhi di kampus Universitas Ngurah Rai sebagai upaya membentuk karakter generasi muda menjaga keutuhan NKRI. Kegiatan ini menjadi penguatan upaya bagaimana nilai-nilai Empat Pilar Kebangsaan terinternalisasi di dalam kehidupan kampus.

“Kami harapkan dari sosialiasi ini kembali bangkit jiwa Pancasila di mahasiswa dan menguatkan kembali nilai goyang royong, toleransi, hidup berdampingan yang sejalan dengan nilai-nilai Empat Pilar Kebangsaan,” ujar Tirka Widanti. (red)