Categories Buleleng Kesehatan

Pandemi ke Endemi, Satgas Covid-19 Buleleng Tetap Takkan Kendorkan Pengawasan Potensi Terpapar

Buleleng (Penabali.com) – Tren kasus Covid-19 di dunia yang cenderung melandai, termasuk Indonesia yang telah melalui puncak varian Omicron dan cenderung melandai pada saat ini, membuat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) membuka kemungkinan pandemi Covid-19 bisa berubah status menjadi endemi. Untuk itu, strategi guna mencapainya telah mulai disiapkan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.

Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Kominfosanti) Kabupaten Buleleng, Ketut Suwarmawan, Selasa (1/3/2022), menyatakan pihaknya siap mengikuti strategi dari Pemerintah Pusat yang akan dijalankan.

“Karena jika statusnya menjadi endemi, maka tentu saja akan menjadi jalan untuk menuju pemulihan ekonomi dan normalisasi aktivitas masyarakat, jadi tentu strategi Pemerintah Pusat harus kami dukung sebaik mungkin,” ujar Suwarmawan.

Strategi tersebut tentunya perlu ditunjang dengan penanganan Covid-19 yang prima baik dari segi penerapan protokol kesehatan, pelayanan fasilitas kesehatan, dan upaya pengawasan penyebaran melalui tracing dan testing.

Kadis Kominfosanti Buleleng, Ketut Suwarmawan. (foto: ist.)

Untuk itu, meski tren kasus sedang melandai, pihaknya tidak akan mengendorkan kewaspadaan terhadap potensi terpapar Covid-19. Hal itu juga sejalan dengan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa – Bali yang masih berada di level 3 sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2022.

Sementara terkait penanganan Covid-19 di Kabupaten Buleleng, Suwarmawan yang juga juga selaku Koordinator Bidang Data dan Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng, menyebutkan pada hari ini terdapat 9 orang konfirmasi baru. Sementara pasien sembuh bertambah 32 orang, dan kasus kematian 1 orang.

Secara kumulatif sebut birokrat yang akrab dipanggil Ketsu, melaporkan hingga kini terdapat 12.372 orang terkonfirmasi positif dengan rincian sembuh 11.650 orang, meninggal 583 orang, dan sedang dalam perawatan 139 orang. (rls)