Panglima TNI: Pondok Pesantren Tempat Berkumpulnya Intelektual Kebangsaan

(Puspen TNI). Secara formal Pondok Pesantren merupakan tempat para pemuda menempuh pendidikan dan menimba ilmu agama Islam. Namun secara kultural, Pondok Pesantren adalah tempat berkumpulnya gagasan-gagasan intelektual kebangsaan, tempat lahirnya komunitas yang mempersatukan budaya-budaya bangsa seiring sejalan dengan tuntunan ajaran agama untuk saling menghormati dan menghargai keberagaman. Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, peran para Kyai dan santri sangat sentral dalam menjaga heterogenitas masyarakat Indonesia tetap dalam satu keranjang persatuan dan kesatuan bangsa.

“Tentunya ini sebiduk seperahu dengan TNI dalam berjuang menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI dari berbagai macam ancaman,” ujar Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., dalam sambutannya dihadapan ratusan santri dan santriwati Pondok Pesantren Buntet Cirebon, Jawa Barat, Jumat (25/1/2019).

Panglima TNI mengajak seluruh santri dan ulama untuk bersama-sama membangun NKRI, salah satunya dengan merawat warisan sangat berharga yang ditinggalkan oleh para pahlawan dan pendahulu bangsa yaitu persatuan dan kesatuan.

“Keutuhan bangsa kita jangan sampai dikoyak-koyak oleh fitnah, hoax, ujaran kebencian atau emosi sesaat. Kita bertanggungjawab untuk mewariskan negeri yang makmur kepada anak cucu kita, bukan negeri yang terkoyak oleh perseteruan sesama anak bangsa,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyampaikan silaturahmi yang erat sangat penting dalam membangun kedekatan dan kemanunggalan antara TNI dan seluruh komponen bangsa. “Saya merasa sangat senang dan bangga dapat bersilaturahmi dengan para ulama, para santri, dan tokoh masyarakat di Pondok Pesantren ini,” ungkapnya.

Di sisi lain Panglima TNI mengatakan bahwa luas wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke memiliki sumber daya alam yang sangat kaya raya dan melimpah. “Kita harus selalu bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberi karunia yang sangat besar kepada bangsa Indonesia,” ucapnya.

“Dari dasar laut sampai puncak gunung, di kedalaman laut dan kedalaman bumi, hutan dan sungai, tanah air kita sangat menakjubkan. Allah SWT telah memilih kita sebagai pengelola kekayaan itu dan amanah itu harus kita junjung tinggi,” imbuhnya.

Panglima TNI juga menjelaskan untuk dapat mengelola kekayaan alam Indonesia dengan baik, bangsa ini harus menjadi bangsa yang kuat dan bangsa yang berdaya saing tinggi. Menurutnya, untuk menjadi kuat kita harus bersatu dalam keberagaman, karena ke-bhinnekatunggalika-an adalah juga anugerah dari Sang Maha Pencipta. “Perbedaan yang ada hendaknya tidak menjadi halangan untuk memperkuat persaudaraan, karena perbedaan itu justru harus saling melengkapi dan saling memperkuat,” katanya.

“Semoga dengan doa kita semua dan persatuan seluruh anak bangsa, Allah SWT meridhoi setiap upaya kita dalam mewujudkan cita-cita bersama, menjadikan bangsa dan negara Indonesia yang adil dan makmur, sejahtera lahir dan batin, baldatun thayyibatun warabbunghafur,” tutupnya. (red)