Categories Badung Gaya Hidup

Partisipasi Uluwatu Handmade Balinese Lace di Bali Fashion Parade 2023, Warisan 50 Tahun Padukan Gaya Modern Eksotis

Badung (Penabali.com) – Brand warisan Bali, Uluwatu Handmade Balinese Lace, mendapat kehormatan untuk menjadi bagian dari event Bali Fashion Parade 2023 sebagai Official Fashion Partner.

Pada event Bali Fashion Parade 2023 yang bertemakan “Trend Fashion”, Uluwatu Handmade Balinese Lace menampilkan rancangan fashion yang memadukan unsur tradisional Bali dan modern.

Uluwatu Handmade Balinese Lace merupakan keanggunan warisan 50 tahun dari merek Bali asli Indonesia. Di tahun 1970-an di sebuah dusun di Kuta yang sepi, dimana seorang anak sedang melihat ke lautan yang dalam dan menemukan ide mengenai renda dari buih ombak yang ada di sekelilingnya. Dia bisa melihat bagaimana renda tradisional Bali dapat dipadukan dengan elegan ke dalam pakaian dengan siluet modern yang eksotis.

Di Bali, kemampuan seni bukan merupakan bakat yang langka. Dimulai dari anak-anak yang sudah menyerap teknik seni dengan menonton pelukis saat mereka melukis, mendengarkan musisi saat mereka bermain. Ekspresi artistik adalah kehidupan.

Selama lebih dari 50 tahun Uluwatu telah memanfaatkan keterampilan alami untuk menghasilkan renda dengan kualitas yang unik. Karya renda ini dikenal dalam bahasa Inggris dengan cutwork, disebut krawang dalam bahasa Bali. Uluwatulace krawang dibuat dengan cara tradisional. Kain direntangkan di atas simpai bambu dan digerakkan dengan keterampilan tangan menggunakan mesin yang digerakkan dengan tenaga kaki, identik dengan mesin singer lama yang kini hanya dipandang sebagai barang antik di seluruh dunia.

Uliran benang dibuat dengan hati-hati lapis demi lapis saat lingkaran bambu digerakkan bolak-balik. Area kosong pada pola gambar akan dipotong dengan hati-hati menggunakan gunting tajam sementara ujung potongnya akan diikat oleh uliran benang dan dibentuk krawang. Satu item dapat memakan waktu lima hari atau lebih untuk diselesaikan dan hasil akhirnya adalah sebuah karya seni.

Sampai saat ini Uluwatu Handmade Balinise Lace mempekerjakan lebih dari 500 pengrajin di pabrik yang benar-benar modern.

100% produk dihasilkan langsung di pabriknya. Ini adalah pabrik tanpa emisi dan sangat berkomitmen untuk produksi berkonsep ramah lingkungan, berusaha mencapai beberapa tujuan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (SDG-17). Walaupun sejak awal sudah berkomitment dengan Fairtrade Fashion Circularity, Block chain & Ethical Sourcing dan saat ini proses sertifikasi sedang dibuat.

Perusahaan ini berkomitmen dan akan memastikan semua bahan baku organik, semua bahan sisa tidak ada yang terbuang dan digunakan kembali atau dikenal dengan upcycle.

Bukan hanya pengerjaan, tetapi gaya yang membedakan melalui desain yang selalu global. Saat ini, desainer Uluwatu bernaung di pusat mode global, dimana mengumpulkan trend mode global untuk memastikan pelanggan dari Paris, London, Mumbai, Seoul, New York, Beijing, Tokyo atau Adelaide, menemukan siluet mereka sendiri yang sesuai dengan selera mereka.

Sementara itu, penggagas sekaligus penyelenggara Bali Fashion Parade 2023, Yongki Perdana, mengatakan sangat bangga bahwa salah satu brand besar Bali, Uluwatu Handmade Balinese Lace, turut menyemarakkan ajang Bali Fashion Parade 2023 yang tahun ini mengusung tema “Trend Fashion”.

“Bali Fashion Parade kami harapkan memberikan dampak positif bagi perekonomian serta menjadi daya tarik wisatawan karena Bali kami harapkan tak hanya terkenal dengan pariwisatanya saja namun juga sebagai icon fashion di dunia,” ujar Yongki.

Bali Fashion Parade merupakan salah satu pergelaran busana terbesar, termewah dan paling ditunggu-tunggu insan fashion tak hanya di Bali, nasional, bahkan dari luar negeri. 27 designer terbaik yang terlibat menampilkan berbagai karya terbaik dan terkini mereka seperti etnik, cocktail, dress, resort wear, dan lain-lain. Selain itu, BFP melibatkan puluhan model profesional dan brand ternama dari berbagai kota di Indonesia. (red)