Pasar Rakyat TP PKK Intervensi Harga Kebutuhan Pangan, Jaga Daya Beli Masyarakat

Buleleng (Penabali.com) – Penjabat (Pj) Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana, menegaskan pasar murah di tengah masyarakat perkotaan sebagai upaya untuk meningkatkan daya beli masyarakat.

Adanya pasar murah yang digagas Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Bali dalam Program Berbelanja dan Berbagi di kawasan Pelabuhan Tua Buleleng, Rabu (26/7/2023), menguntungkan sejumlah masyarakat. Pasalnya pasar murah menjual kebutuhan pokok hingga produk UMKM dengan harga yang relatif di bawah harga pasar. Sehingga kebutuhan masyarakat akan sembilan bahan pokok dapat terpenuhi.

Kegiatan Berbelanja dan Berbagi diapresiasi Pj. Lihadnyana. Hal itu diungkapkan saat mendampingi Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster.

Pj. Lihadnyana menegaskan pasar murah tidak menjadi kompetitor dari pasar pada umumnya. Hanya saja, ini sebagai upaya pengendalian sehingga harga komoditas tidak naik terlalu signifikan. Dijelaskan lebih lanjut, bahwa sembilan bahan pokok akan selalu dibeli masyarakat walaupun harganya naik. Ini menyebabkan daya beli masyarakat berkurang karena pendapatan mereka habis untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Oleh karena itu, pemerintah ingin mendorong agar daya beli masyarakat meningkat.

“Paling tidak kalau masyarakat mau berbelanja ke pasar, ternyata di sini ada pasar murah, barang yang harusnya mereka beli di pasar akan mereka beli disini. Berarti mekanisme hukum pasar itu berlaku. Maksudnya jika barangnya A ada 10 yang membelinya bisa 20 barang harganya menjadi naik karena stoknya sedikit. Tapi kalau barangnya 10 yang membeli 9 maka harganya akan stabil,” ungkapnya.

Lihadnyana menambahkan keberhasilan kepala daerah dilihat apabila mampu mensejahterakan masyarakatnya dan menurunkan angka kemiskinan. Sementara kemiskinan dapat diturunkan dengan meningkatkan daya beli masyarakat.

(foto: ist.)

“Kalau daya beli meningkat harga harus kita kendalikan biar tidak terlalu tinggi. Harga yang terkendali perlu intervensi melalui pasar murah. Artinya bukan berarti tidak ambil untung. Pasar murah itu bagaimana kita mengendalikan harga agar kemampuan masyarakat untuk membeli 9 bahan pokok dia bisa lakukan,” ujarnya.

Pj. Lihadnyana berpendapat program kegiatan seperti pasar murah ini harus dilakukan secara masif. Disamping pelaksanaannya menyasar perkotaan, juga bisa dilakukan di desa-desa untuk mendorong ketahanan pangan khususnya masyarakat yang kurang beruntung.

“Di desa-desa juga disiapkan anggaran dari dana desa untuk mendorong ketahanan pangan khususnya yang kurang beruntung. Nanti mungkin akan didorong di kecamatan-kecamatan. Selain itu untuk masyarakat kurang mampu kan kita sudah bantu melalui bantuan pangan, sosial, dan lain sebagainya,” terangnya.

Selain menggelar pasar murah, program Berbelanja dan Berbagi TP PKK Provinsi Bali juga memberikan bingkisan hasil dari belanjaan TP PKK Kabupaten/Kota se-Bali di pasar murah tersebut kepada masyarakat dan lansia kurang mampu. TP PKK Kabupaten Buleleng dalam kesempatan tersebut memberikan bingkisan kepada 20 masyarakat kurang mampu dari Kelurahan Banjar Jawa, 20 warga kurang mampu dari Kelurahan Banjar Tegal, 28 warga kurang mampu dari Kelurahan Kampung Baru, 18 orang tenaga kebersihan DLH Kabupaten Buleleng, dan 14 orang penjaga Pelabuhan Tua Buleleng.

Hadir pula Penjabat TP PKK Kabupaten Buleleng, Ny. Paramita Lihadnyana, Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, Ketua Dharma Wanita Persatuan, Ny. Dewi Suyasa, serta pimpinan perangkat daerah terkait. (rls)