Buleleng (Penabali.com) – Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng menggelar Pasar Tani Produk Unggulan Lokal serangkaian memperingati Hari Krida Pertanian ke-50 yang jatuh pada 21 Juni 2022, bertempat di Halaman Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, Kamis (16/6/2022).
Gelaran pasar tani ini mendapat perhatian dari Sekretraris Daerah (Sekda) Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa beserta beberapa Kepala OPD dan staf Pemerintah Kabupaten Buleleng sebagai bentuk dukungan dan apresiasi kepada produk dan olahan pangan pertanian Buleleng.
Ditemui disela kunjungannya, Sekda Suyasa meminta kepada pelaku UMKM untuk selalu menjaga varian produknya serta menghindari penggunaan bahan pengawet berlebihan yang berpotensi merugikan konsumen. Hal itu harus konsisten dan tetap dijaga kedisiplinannya.
Secara umum, Sekda Suyasa mengatakan produk yang dihasilkan UMKM Buleleng sudah banyak variasinya, tapi kebanyakan masih belum mampu bersaing. Oleh karena itu, pihaknya mengusulkan pelaku UMKM harus berani ke luar serta meningkatkan kualitas tentunya dengan harga yang bersaing juga.
“Harus lebih sering mengikuti pameran besar di luar sehingga daya saingnya kuat. Tapi untuk kita diusahakan secara internal dulu, masyarakat diminta lebih mencintai produk di sini sehingga menjadi motivasi bagi pelaku usaha untuk memproduksi lebih banyak lagi dan diimbangi dengan kualitas tentunya,” ujarnya.
Sekda Suyasa menambahkan, selama pandemi geliat UMKM sudah cukup kencang. Menyikapi kondisi pandemi sekarang yang lebih longgar harusnya mereka bisa lebih berkembang lagi dan mampu lebih bersaing.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, Ir. Made Sumiarta, mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu program untuk memfasilitasi selain juga memperkenalkan sekaligus ajang promosi, bagaimana nantinya produk-produk dan olahan pertanian lokal khususnya di Buleleng bisa dikenal di seluruh Bali maupun di luar Bali.
Selain itu, Kadis Sumiarta menegaskan tujuan lain dari kegiatan ini adalah memberdayakan kelompok tani maupun KWT yang ada di Buleleng hasil binaan Dinas Pertanian maupun Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buleleng yang ada di seluruh kecamatan.
“Seluruh kecamatan kita tampilkan untuk memproduksikan sekaligus mempromosikan produk-produk lokal dan olahan unggulannya. Disamping itu, pasar tani ini juga menyiapkan sarana dan prasarana upakara serangkaian menyambut Hari Raya Kuningan,” ujarnya.
Disinggung terkait harga produk, pihaknya menjelaskan bahwa harga produk yang dipasarkan ini sudah disesuaikan dengan harga pasar. Untuk harganya dipastikan sudah di bawah standar tentunya dengan kualitas produk yang baik.
“Jangan sampai ada image harga di pasaran sama saja dengan harga pasar di sini,” tegasnya.
Bermacam-macam produk unggulan dan olahan pertanian dijajakan di sini, diantaranya ada buah jeruk keprok dan mangga amplem sari Kecamatan Tejakula, bekul apel Kecamatan Banjar dan masih banyak lagi.
Kedepan pihaknya akan mengupayakan untuk menggelar kegiatan seperti ini secara gebyar sehingga bisa menampung lebih banyak KWT dan kelompok binaan untuk mempromosikan produk dan olahan pertaniannya.
Masih di tempat yang sama, salah satu pengunjung dari Kota Singaraja, Agung Hartiti, menyambut baik digelarnya pasar tani ini. Dirinya mengatakan, sangat suka akan buah-buah lokal dan kebetulan ada banyak dijajakan di tempat ini.
“Saya sangat senang dengan buah lokal khususnya untuk upacara ya. Disamping harganya lebih murah dan terjangkau tentunya,” jelasnya
Agung Hartiti berharap, kegiatan ini lebih sering diadakan apalagi pas dekat hari raya yang mengakibatkan kebutuhan di pasar jauh lebih mahal.
“Karena peminatnya banyak pasti harganya akan melambung. Kalau ada pasar seperti sekarang ini harganya bisa lebih disesuaikan,” harapnya. (rls)