Volume sampah di Kota Denpasar pasca Hari Raya Galungan, Rabu (16/09/2020) meningkat 20 persen. Data dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Denpasar menyatakan selama pandemi covid-19 ini, volume sampah rata-rata harian mengalami penurunan sebesar 20 persen dari sebelum pandemi.
“Kalau sebelum pandemi rata-rata volume sampah di Kota Denpasar 800 ton/hari tapi saat pandemi volume sampah menurun 20 persen menjadi 600 ton/hari, dan pasca Galungan meningkat 20 persen. Jadi volume sampah dapat dikatakan stabil, sedangkan sisanya diolah menjadi kompos di TPS3R,” ujar Plt. Kadis LHK Kota Denpasar, IB Putra Wirabawa, Jumat (18/9/2020), di Denpasar.
Meski volume sampah stabil, DLHK Denpasar tetap bersiaga mengantisipasi volume sampah yang cenderung bertambah pasca hari raya. Putra Wirabawa menerangkan sedikitnya ada 13 tempat pembuangan sampah dengan 1.420 tenaga kebersihan dan menyiagakan 40 armada truk yang dibantu moci di masing-masing kecamatan dan desa/kelurahan.
“Walaupun untuk Galungan kali ini volume sampah stabil, kami tetap bersinergi dengan semua elemen hingga desa/lurah guna menangani sampah hari besar keagamaan yakni Galungan dan Kuningan ini,” jelas pria yang biasa dipanggil Gustra ini.
Sampah pasca Hari Raya Galungan didominiasi sampah organik yang sebagian besar berasal dari sisa upakara rangkaian janur.
Gustra juga turut menghimbau kepada masyarakat untuk turut andil meminimalisisr jumlah sampah saat hari raya dengan pemilahan sampah organik dan an organik sebelum dibuang.
“Kami turut mengajak masyarakat untuk andil dalam menjaga kebersihan dengan memilah sampah dan membuang sampah sesuai dengan jam yang ditentukan oleh swakelola sampah, sehingga sampah tidak menumpuk di pinggir jalan, dan kerjasama ini sangat penting menuju Kota Denpasar yang bersih dan asri,” terangnya. (red)