Pelatihan Wartawan Ekonomi, KPw BI Bali: “Media mitra strategis komunikasikan kebijakan Bank Indonesia”

Bank Indonesia menyadari bahwa upaya pencapaian visi untuk menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di emerging market melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil bukanlah sesuatu hal yang mudah.

Kebijakan-kebijakan bank sentral yang menitikberatkan pada upaya stabilitas ekonomi seringkali belum dapat dipahami dengan baik oleh masyarakat. Untuk itu, pengelolaan komunikasi kebijakan kepada stakeholder dan masyarakat sangat diperlukan dalam mendukung pencapaian visi Bank Indonesia tersebut.

“Disinilah peran strategis media sebagai mitra dalam mengkomunikasikan kebijakan-kebijakan Bank Indonesia kepada masyarakat. Pentingnya memberikan gambaran terkait visi, misi, tugas dan peran strategis Bank Indonesia kepada media baik melalui artikel maupun peliputan kegiatan langsung khususnya terkait peran KPwBI Provinsi Bali di masa pandemi covid-19 saat ini, dapat menjadi salah satu sarana dalam memberikan informasi kepada stakeholder maupun masyarakat luas,” ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, disela kegiatan pelatihan wartawan ekonomi wilayah kerja Bank Indonesia Provinsi Bali, Rabu (14/10/2020), di Denpasar.

Pelatihan ini berlangsung selama tiga menghadirkan narasumber dari KPwBI Provinsi Bali, Satuan Kerja Bank Indonesia Kantor Pusat, PWI Pusat dan koran nasional. Tim Asesor dari PWI Pusat hadir Rajab Ritonga dan Nurcholis sekaligus sebagai narasumber.

Trisno mengungkapkan Bank Indonesia sebagai bank sentral tidak hanya bertugas menjaga stabilitas moneter, sistem keuangan dan sistem pembayaran. Namun juga turut serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui kebijakan dan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) serta merupakan mitra strategis Pemerintah yang berperan sebagai advisor Pemerintah Daerah.

“Mengingat media Bank Indonesia khususnya di Bali sering diikutsertakan dalam peliputan ekonomi, QRIS, PSBI, dan lain-lain, sehingga pelatihan ini akan sangat bermanfaat sebagai pembekalan dan pemahaman kepada wartawan terkait kebanksentralan, khususnya isu strategis dan kebijakan terkini Bank Indonesia,” kata Trisno.

Selain itu, untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif kepada wartawan, Bank Indonesia juga mensinergikan pelatihan wartawan dengan kegiatan Talkshow Tourism Survival and Revival Strategy Post Covid 19: Regional Goverment View yang dilaksanakan pada akhir pelatihan. Talkshow menghadirkan narasumber tokoh-tokoh nasional dan Bali antara lain Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia Rosmaya Hadi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Wishnutama Kusubandio, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati serta tokoh nasional Sandiaga Uno.

Dalam upaya meningkatkan profesionalisme wartawan, KPwBI Provinsi Bali juga melakukan sinergi dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Bali dalam meningkatkan kualitas dan profesionalisme wartawan melalui mendorong wartawan untuk mengikuti Ujian Kompetensi Wartawan (UKW).

Oleh karena itu, pada kegiatan pelatihan wartawan ini juga mengundang narasumber dari PWI Nasional yang merupakan asesor UKW sehingga pada kesempatan dimaksud seluruh peserta di wilayah kerja Bank Indonesia Provinsi Bali akan diberikan satu simulasi uji kompetensi dan diberikan tugas langsung yang dikoreksi narasumber.

“Harapannya beberapa media yang belum melakukan UKW, dapat memperoleh gambaran dari UKW dimaksud. Hal ini juga penting bagi Bank Indonesia untuk mendorong wartawan memperoleh Sertifikasi Kompetensi Wartawan melalui UKW,” terang Trisno.

Berdasarkan Peraturan Dewan Pers No. 1 tahun 2010, yang diperbarui dengan Peraturan Dewan Pers No. 4 tahun 2017 tentang Sertifikasi Kompetensi Wartawan (SKW) disebutkan terdapat 6 tujuan SKW. Yaitu:

1. Meningkatkan kualitas dan profesionalitas wartawan;

2. Menjadi acuan sistem evaluasi kinerja wartawan oleh perusahaan;

3. Menegakkan kemerdekaan pers berdasarkan kepentingan publik;

4. Menjaga harkat dan martabat kewartawanan sebagai profesi penghasil karya intelektual;

5. Menghindarkan penyalahgunaan profesi wartawan;

6. Menempatkan wartawan pada kedudukan strategis dalam industri pers.

“Besar harapan kami, pelatihan wartawan ekonomi di wilayah kerja Bank Indonesia Provinsi Bali, selain memberikan wawasan, pemahaman peran dan fungsi strategis Bank Indonesia di kancah perekonomian nasional maupun daerah, juga dapat meningkatkan kompetensi dan profesionalisme wartawan (media) sebagai garda terdepan dalam penyebaran informasi khususnya kebijakan Bank Indonesia kepada masyarakat,” tutup Trisno. (red)