Pembangunan Pelabuhan Bias Munjul Dimulai, Target Rampung Tahun 2021

Cita-cita Gubernur Bali Wayan Koster mewujudkan Program Prioritas Pembangunan Infrastruktur Darat, Laut, dan Udara secara terkoneksi dan terintegrasi dalam Visi Pembangunan Daerah Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru, perlahan dan pasti mulai terealisasi.

Salah satunya berupa Pembangunan Pelabuhan Sanur-Denpasar, Pelabuhan Penyebrangan Bias Munjul-Nusa Ceningan, dan Pelabuhan Sampalan-Nusa Penida di Kabupaten Klungkung.

Hal itu dibuktikan Gubernur Koster peletakan batu pertama Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Bias Munjul di Nusa Ceningan, Selasa (29/12/2020).

Alasan utama yang mentekadkan diri untuk mewujudkan ketiga pelabuhan itu, karena Gubernur Koster merasa terpanggil untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Bali hingga wisatawan dunia yang hendak melakukan penyebrangan dari Sanur menuju Pulau Nusa Penida, dan Pulau Nusa Ceningan di Kabupaten Klungkung.

“Ini bukan janji waktu Pilgub Bali, tapi karena ada niat yang membuat jiwa perjuangan saya tergerak ketika saat itu di tahun 2017 menyebrang ke Nusa Penida dalam kegiatan sosialisasi menjadi Calon Gubernur Bali, dari Sanur saya merasakan keprihatinan karena melihat banyak masyarakat Bali hingga wisatawan mancanegara harus digendong, ada juga yang mengangkat kain celananya, hingga membuka sepatunya untuk menghindari terjangan ombak menuju speed boat,” ceritanya dihadapan masyarakat Nusa Ceningan.

Atas kondisi itu, Gubernur kelahiran Desa Sembiran, Buleleng ini sempat mengajak Wakil Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, Anggota DPRD Bali, dan Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede untuk turun meninjau kondisi pelabuhan di Sanur, dan dalam kesempatan itu Wayan Koster mengungkapkan janji, apabila dirinya menjadi Gubernur Bali, maka ia akan bangun pelabuhan di Sanur, Nusa Penida, dan Nusa Ceningan dengan kemampuan jaringan pemerintahan yang dimilikinya di tingkat nasional.

“Ternyata bersyukur rencana Pembangunan Pelabuhan Segitiga Sanur, Nusa Penida dan Nusa Ceningan ini terwujud berkat niat baik ketemu jalan baik, karena pada tahun 2019 saya dipanggil Bapak Presiden Joko Widodo, disana saya melaporkan salah satu rencana pembangunan pelabuhan ini dan langsung direspon oleh Bapak Presiden, hingga kemudian di tahun 2020 ini langsung direalisasikan dalam jangka waktu yang cepat hingga dengan anggaran yang besar,” ungkapnya.

Sehingga Gubernur yang berpenampilan sederhana ini menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Presiden RI, dan hal ini terwujud berkat perhatian luar biasa dari Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi untuk Pulau Bali.

Sementara itu, Dirjen Perhubungan Darat Drs. Budi Setyadi, S.H., M.Si., dalam sambutannya menyatakan kehadirannya pada acara peletakan batu pertama pembangunan Pelabuhan Penyebrangan Bias Munjul di Nusa Ceningan, karena atas perintah langsung dari Menteri Perhubungan untuk menghadiri acara ini.

Selanjutnya, Menhub RI berpesan agar pembangunan pelabuhan ini menggunakan kearifan lokal, dan secara fisik mampu memberikan manfaat terbaik untuk masyarakat dengan pembangunan yang tepat waktu, serta memperhatikan aspek keselamatan.

Karena pembangunan pelabuhan ini menggunakan APBN yang cukup besar yakni mencapai Rp.97 miliar dan dibangun oleh PT. Nindya Karya, maka dalam kesempatan itu Dirjen Perhubungan Darat, Budi Setyadi dihadapan Perwakilan Kejaksaan Tinggi Bali memohon kegiatan pendampingan dari kejaksaan terus dilakukan, supaya pembangunan ini berjalan lancar dan berkualitas.

“Setelah pekerjaan ini kita selesaikan, maka kedepan kita sedang memikirkan operator pelabuhan ini nanti siapa? Apakah Pemerintah Provinsi Bali, atau Pemerintah Kabupaten Klungkung. Apalagi nanti masalah pemeliharaan bangunannya juga perlu diperhatikan, demi menciptakan keselataman masyarakat yang ingin berlabuh keliling Pulau Nusa Penida dan menuju Sanur,” tegasnya seraya menyatakan siap untuk memback-up kebijakan Gubernur Koster, karena Bali yang pertama kali akan disempurnakan untuk kepentingan pariwisata.

Mendengar hal itu, Gubernur Koster menambahkan bahwa mengenai siapa nanti yang akan menjadi operator dari pelabuhan ini, apakah itu Pemerintah Pusat, ASDP, Pemerintah Provinsi Bali, atau pemerintah kabupaten/kota, maka hal itu diserahkan sepenuhnya kebijakan ini ke Menteri Perhubungan.

Mengingat Nusa Penida ini punya daya tarik yang sangat kuat secara spiritual, maka dengan adanya Pura Ratu Gede di Dalem Ped serta aktivitas masyarakat dan pariwisatanya yang sangat tinggi dari Sanur menuju Nusa Penida, untuk itu Gubernur Koster meminta kepada PT. Nindya Karya agar proses pembangunan pelabuhan ini dikerjakan secara profesional, dengan kualitas yang baik, dan selesai tepat waktu.

Tidak hanya itu, Anggota DPR RI periode 2004-2019 itu juga memohon desain pelabuhan ini mencerminkan kearifan lokal, seni dan budaya di Nusa Ceningan, Kecamatan Nusa Penida.

“Saya ikut membahas desain pelabuhan ini, harapannya Pelabuhan Segitiga Sanur, Nusa Penida dan Nusa Ceningan ini menjadi ikon,” jelas Gubernur Koster yang sangat getol memajukan kebudayaan Bali ini.

Dalam acara tersebut, turut juga dihadiri Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, Ketua DPRD Klungkung Anak Agung Gde Anom, S.H., perwakilan Kejaksaan Tinggi Bali, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali I Gede Wayan Samsi Gunarta, hingga Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XII Provinsi Bali dan Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Sebelumnya, Menhub RI Budi Karya Sumadi bersama Gubernur Bali Wayan Koster telah melakukan Peletakan Batu Pertama dimulainya Pembangunan Pelabuhan Sanur – Denpasar dan Pelabuhan Sampalan di Nusa Penida. Secara anggaran, pembangunan Pelabuhan Segitiga Sanur, Nusa Penida dan Nusa Ceningan ini bersumber dari APBN Kementrian Perhubungan dengan total sebesar Rp.555 miliar, yang terdiri dari anggaran pembangunan Pelabuhan Sanur sebesar Rp.376 Milyar, untuk Pelabuhan Sampalan Rp.82 Milyar, dan Pelabuhan Bias Munjul sebesar Rp.97 Milyar.

Sehingga Pelabuhan Sampalan dan Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Penida, Kabupaten Klungkung itu direncanakan selesai pada akhir tahun 2021 dan Pelabuhan Sanur, Kota Denpasar direncanakan selesai pada pertengahan tahun 2022. (red)