Denpasar (Penabali.com) – Persentasi jumlah pemilih perempuan lebih tinggi, akan tetapi tingkat keterwakilan perempuan dalam kancah politik belum memenuhi persentase 30%.
“Logikanya lebih banyak pemilih perempuan, maka seharusnya lebih banyak keterpilihannya,” tegas Anggota KPU Provinsi Bali Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM, I Gede John Darmawan, dalam pemaparan materinya pada Kegiatan Sosialisasi Pendidikan Pemilih Perempuan Dalam Rangka Pemilu Serentak Tahun 2024, Kamis, (30/6/2022), di Denpasar.
Acara pendidikan pemilih perempuan yang dibuka Anggota KPU Provinsi Bali Divisi Teknis Penyelenggaraan Luh Putu Sri Widyastini didampingi Sekretaris KPU Provinsi Bali I Made Oka Purnama tersebut, mengundang perwakilan perempuan dari Anggota DPRD Provinsi Bali, Bali Sruti, Kaukus Perempuan Parlemen dan Politik, Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat Provinsi Bali dan perwakilan perempuan dari partai politik.

Perwakilan perempuan yang hadir pada kesempatan tersebut, mendapat pembekalan materi dari para narasumber yakni mengenai Kajian Akademis Eksistensi Perempuan dalam Dunia Politik oleh akademisi Undiknas University Dr. Ni Wayan Widhiasthini, S.Sos., M.SI., Partisipasi Politik Perempuan dalam Pemilu Serentak Tahun 2024 oleh akademisi Dr. I Gusti Ayu Diah Yuniti, M.SI., dan pemaparan materi mengenai Infografis Pemilu serta Alur dan Jadwal Tahapan Pemilu Tahun 2024 oleh Anggota KPU Provinsi Bali I Gede John Darmawan.
Berbagai isu-isu dan hambatan-hambatan yang dihadapi perempuan untuk berpartisipasi dan berperan aktif dalam kancah dunia politik dibahas dalam sesi diskusi. Salah satunya juga membahas mengenai kesetaraan gender ditengah budaya patriaki dan dorongan untuk mendukung sesama perempuan.
Harapannya, dengan adanya sosialisasi ini, perwakilan perempuan yang hadir dapat menjadi pioner perempuan untuk mendorong peran aktif sesama perempuan dalam Pemilu 2024. (rls)